Monitorday.com – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Raja Juli Antoni, menyatakan kesiapannya untuk menjalankan tugas sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dengan penuh dedikasi.
“Insya Allah, saya akan melaksanakan tugas ini dengan sepenuh hati, pikiran, dan tenaga,” kata Raja Juli Antoni di Jakarta pada hari Senin (3/6).
Raja Juli Antoni juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Dia menyadari bahwa tugas baru yang diemban adalah tanggung jawab yang berat dan penting karena perannya dalam mewujudkan proyek besar yang akan mencatat sejarah bagi bangsa, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Saya yakin dapat menjalankan tugas ini dengan baik. Terima kasih atas dukungan dan doa dari semua pihak, saya memohon agar doa dan dukungan terus mengalir kepada saya,” tambah Raja Juli Antoni.
Dalam konteks ini, Raja Juli Antoni, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Plt. Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) pada hari Senin (3/6).
Dengan penunjukan ini, Raja Juli Antoni akan bekerja sama dengan Basuki Hadimuljono, yang juga ditunjuk sebagai Plt. Kepala Otorita IKN.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, menjelaskan bahwa penunjukan ini dilakukan setelah Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita IKN periode 2022-2027, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, secara resmi mengundurkan diri.
Dengan harapan agar para penunjuk yang baru dapat mempercepat pembangunan IKN, Pratikno menyatakan bahwa visi tetap berfokus pada rencana Nusa Rimba Raya dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Otorita IKN, menegaskan bahwa fokusnya juga akan ditujukan pada percepatan penyelesaian masalah tanah dan investasi, dengan pertimbangan pentingnya status tanah.