SEDEKAH selama ini indentik dengan harta yang dikeluarkan untuk berbagai kepentingan di jalan Allah SWT. Sedekah semacam ini tentu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang punya kemampuan secara finansial.
Lalu bagaimana dengan orang yang tidak mampu alias fakir/miskin? Tentu mereka pun tetap bisa bersedekah dengan cara-cara lain. Cara-cara lain ini pun sejatinya bisa dilakukan oleh semua Muslim, kaya atau miskin.
Dalam hal ini, Jabir bin Abdillah ra. menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ . pernah bersabda:
كل معروف صدقة
“Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR Muslim).
Dalam hadis Nabi ﷺ yang lain, sebagaimana dituturkan oleh Abu Musa al-Asy’ari ra., yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa setiap Muslim sejatinya mampu bersedekah.
Jika ia tidak memiliki harta untuk ia sedekahkan, ia bisa bekerja dengan tangannya untuk menafkahi dirinya. Jika ia tidak mampu bekerja atau tidak punya pekerjaan (menganggur), ia bisa menolong orang yang sedang kesulitan. Jika ia tidak mampu, ia bisa melakukan amar makruf nahi mungkar. Jika ia tidak mampu juga, ia bisa menahan diri dari segala ucapan dan tindakan yang buruk. Semua itu, kata Nabi ﷺ, termasuk sedekah.
Karena itu menurut Abu al-Hasan bin Bathal rahimahulLaah:
المؤمن إذا لم يقدر على بابٍ من أبواب الخير؛ فعليه أن ينتقل إلى باب آخر يقدر عليه؛ فإنّ أبواب الخير كثيرة، والطريق إلى مرضاة الله تعالى غير معدومة
“Seorang Mukmin, jika tak mampu membuka satu pintu kebaikan, ia bisa beralih ke pintu kebaikan yang lain yang mampu ia buka. Sebabnya, pintu-pintu kebaikan itu sangat banyak, dan jalan menuju ridha Allah itu tak terbatas.” (Ibnu Bathal, Syarh Shahih al-Bukhaari, 9/224).
Alhasil, tak ada alasan bagi siapapun untuk tidak bersedekah. Semua pasti bisa. Tentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Yang pasti, semua ragam kebaikan yang kita lakukan–sekecil apapun, hatta sekadar menunjukkan jalan kepada orang yang tak tahu jalan–hakikatnya bernilai sedekah, yang tak boleh kita sepelekan.