Monitorday.com – Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, dilaporkan tewas dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh pihak Israel di kediamannya di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024).
Hamas mengonfirmasi kematian Haniyeh melalui sebuah pengumuman resmi. “Kami berduka atas kematian Haniyeh. Beliau tewas dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran,” demikian pernyataan kelompok tersebut, seperti dikutip oleh Reuters.
Garda Revolusi Iran (IRG) juga mengonfirmasi insiden tersebut. Menurut pernyataan IRG, Haniyeh tewas bersama salah satu pengawalnya akibat serangan di kediamannya di Teheran.
“Kediaman Ismail Haniyeh diserang, dan sebagai akibat dari insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya menjadi martir,” ujar sebuah pernyataan dari situs berita Sepah milik Korps Garda Revolusi Islam, seperti dilaporkan AFP.
Profil Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh, yang lahir pada tahun 1963 di kamp pengungsi Shati di Gaza, merupakan tokoh penting dalam kelompok Hamas dan politik Palestina.
Lulus dari Universitas Islam Gaza dengan gelar dalam sastra Arab, Haniyeh mulai terlibat dengan Hamas selama masa kuliahnya.
Haniyeh terlibat dalam Intifada Pertama dan mengalami penahanan oleh militer Israel. Setelah dibebaskan, dia di-deportasi ke Lebanon bersama pemimpin Hamas lainnya.
Pada tahun 1997, dia ditunjuk sebagai kepala kantor Hamas dan terpilih sebagai kepala daftar Hamas pada tahun 2005.
Kemenangan Hamas dalam pemilihan legislatif 2006 mengangkat Haniyeh sebagai Perdana Menteri Pemerintah Otoritas Palestina. Namun, dia diberhentikan dari jabatannya pada tahun 2007 oleh Presiden Mahmoud Abbas, yang memperburuk konflik antara Fatah dan Hamas.
Haniyeh, yang sering berada di luar Gaza untuk menghindari serangan Israel dan blokade, memainkan peran penting dalam hubungan Hamas dengan mitra internasional seperti Qatar dan Iran.
Pada tahun 2016, dia menggantikan Khaled Mashaal sebagai pimpinan utama Hamas.