Monitorday.com – Timnas AMIN meluruskan pernyataan Anies Baswedan dalam debat ketiga capres yang berlangsung Minggu (7/1), bahwa Kemhan mengeluarkan Rp700 T untuk membeli alutsista bekas. Tim AMIN Meluruskan bahwa yang dimaksud Rp700 triliun itu adalah anggaran Kemhan selama 5 tahun.
Menanggapi hal itu, Juru bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa klarifikasi soal kekeliruan itu tak ada artinya lantaran sudah menyebar ke masyarakat.
“Klarifikasi kebohongan Anies di debat itu tidak ada artinya karena kebohongan Anies itu telah menyebar ke seluruh Indonesia. Dan dia lakukan kebohongan itu dengan sengaja dan jahat, dan sebagian masyarakat sudah ada yang percaya dengan kebohongan dia,” kata Dahnil kepada wartawan, Selasa (9/1).
Dahnil mengatakan anggaran Rp 700 Triliun Kementerian Pertahanan bukan untuk pembelian alutsista bekas. Ia menuding Anies menyampaikan pernyataan soal Rp 700 T untuk alutsista bekas demi menjatuhkan Prabowo Subianto.
“Statement Anies tersebut kebohongan yang sangat bengis dan jahat. Sengaja mau menebar hoaks hanya untuk sekadar menjatuhkan Pak Prabowo. Tidak ada anggaran Kemhan sebesar Rp 700 triliun hanya untuk alutsista bekas seperti ‘omon-omon’ alias omong-omong bohong Anies tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan anggaran Kemhan pada 2023 sekitar Rp 131 triliun. Adapun pendanaan itu digunakan untuk kesejahteraan prajurit, rumah dinas, pendidikan hingga fasilitas kesehatan untuk tentara.
“Anggaran Kemhan tahun 2023 saja sekitar Rp 131 triliunan, digunakan untuk kesejahteraan prajurit, rumah dinas, pendidikan, rumah sakit tentara dan lain-lain. Rp 30 triliunannya digunakan untuk belanja alutsista,” kata Dahnil.
Dahnil juga menyebut anggaran Kemenhan mulai 2020 hingga 2024 sebesar Rp 680 triliun, digunakan untuk belanja prajurit, rumah, kesejahteraan, pemeliharaan alutsista dan lain-lain. Ia menekankan penggunaan untuk alutsista berkisar di angka 15-17 persen dari Rp 680 triliun.
“Rata-rata untuk alutsista ya sekitar 15-17 persen, kira-kira sebesar Rp 102 triliunan sepanjang 2020 sampai 2024. Jadi terang Anies berbohong dan mengarang hanya demi menjatuhkan Pak Prabowo,” jelas Dahnil.