Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa isu pilpres 1 putaran pertama kali dilontarkan oleh Arsjad Rasjid dan Anies Baswedan.
Arsjad adalah Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Sedangkan Anies Baswedan adalah calon presiden (capres) nomor urut 1.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengklaim, pihaknya melalui calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming paling terakhir menyampaikan isu pilpres 1 putaran.
“Saya mencatat benar yang pertama menyampaikan satu putaran itu justru Pak Arsyad Rasyid, lalu ada Pak Anies, baru belakangan Mas Gibran,” kata Habiburokhman seperti dikutip dalam acara Satu Meja, Kompas TV, Kamis (11/1/2024).
Budi, politisi Gerindra, menganggap isu 1 putaran yang diusung oleh setiap kubu capres tidak bermasalah.
Dia menjelaskan, Undang-Undang Pemilihan Umum (UU Pemilu) memungkinkan Pilpres berlangsung satu putaran jika ada kandidat yang meraih 50 persen lebih suara.
“Jadi, satu putaran dua putaran adalah hal yang sama-sama kontitusional tidak ada nilai jelek di satu putaran atau dua putaran, konteks moralnya enggak ada,” ucap Habiburokhman.
Habiburokhman juga melihat banyak keuntungan jika Pilpres selesai 1 putaran. Misalnya, negara bisa menghemat sekitar Rp 17 triliun.
Selain itu, sektor pemerintahan dan bisnis juga bisa berjalan lancar setelah Pilpres berakhir.
“Siapa yang enggak ingin satu putaran? Karena tentu bukan hanya nilai Rp 17 triliun tapi banyak hal lain yang menurut saya bisa lebih bermanfaat kalau sekali selesai bisa 50 persen lebih, siapapun yang menang,” kata Habiburokhman.
“Kemudian juga di sektor bisnis, teman-teman yang wait and see dan sebagainya segera ada kepastian bisa perencanaan bisnisnya ini tentu efek dominonya panjang sekali,” tambah dia.