Monitorday.com – ICMI mengutuk keras serangan Israel atas Markas Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon yang melukai dua personel TNI.
ICMI menilai serangan ini sebagai pelecehan terhadap Indonesia dan dunia, serta meminta pemerintah merespon dengan tindakan tegas.
Menurut Anzhar, Israel seharusnya menghargai personel PBB sebagai representasi negara-negara yang menjalankan misi perdamaian.
Serangan terhadap peacekeeper dianggap pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701.
ICMI mengapresiasi sikap Menlu RI yang tetap konsisten dalam diplomasi luar negeri membela kedaulatan Palestina.
Anzhar menekankan agar pemerintah Indonesia mendesak penyelidikan atas pelanggaran ini dan menuntut pertanggungjawaban dari pelakunya.
ICMI juga menyerukan agar dunia menahan diri dari konflik di Timur Tengah dan mengutamakan perdamaian.
Menurut Anzhar, eskalasi konflik di Timur Tengah berisiko berubah menjadi perang dunia jika tidak segera ditangani.
Semakin luas dan lama konflik, semakin berat penderitaan yang akan dirasakan oleh rakyat, terutama yang paling lemah.
Solusi terbaik menurut Anzhar adalah menghentikan pertempuran dan kembali ke meja perundingan.
ICMI berkomitmen untuk selalu hadir memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia.
Berlandaskan nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan, ICMI berperan aktif dalam mendorong kebaikan bagi bangsa dan negara.
Anzhar menyatakan pentingnya diplomasi damai untuk mencegah eskalasi konflik menjadi lebih besar.
ICMI menghimbau agar pihak yang terlibat dalam konflik berdarah kembali ke meja perundingan demi kebaikan bersama.
ICMI berharap serangan terhadap personel TNI di Lebanon tidak terulang dan dihentikan melalui langkah tegas.
Tindakan tegas terhadap Israel dianggap penting untuk menjaga kehormatan Indonesia di kancah internasional.