Monitorday.com – Sebuah hotel bintang tiga di Italia utara menolak tamu dari ‘Israel’ dengan alasan mereka bertanggung jawab atas genosida di Gaza, Palestina.
Turis dari ‘Israel’ memesan kamar di Hotel Garni Ongaro melalui platform Booking.com.
Hotel Garni Ongaro mempromosikan dirinya sebagai lokasi ideal untuk aktivitas hiking, bersepeda, dan ski.
Setelah menerima reservasi dari turis ‘Israel’, hotel mengirim pesan penolakan terhadap kehadiran mereka.
Dalam pesannya, hotel menyebut bahwa orang-orang Israel tidak diterima karena dianggap bertanggung jawab atas genosida.
Hotel menawarkan pembatalan reservasi secara gratis kepada turis tersebut sebagai dispensasi.
Berita tentang penolakan hotel ini langsung viral di media sosial dan menarik perhatian luas.
Warganet memuji sikap berani Hotel Garni Ongaro yang dinilai mendukung kemanusiaan dan keadilan.
Keputusan hotel tersebut juga dianggap sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya protes pro-Palestina dan gerakan BDS di Eropa.
Protes-protes tersebut sering terlihat dalam berbagai aksi di kota-kota besar seperti Amsterdam, Paris, dan London.
Gerakan ini menunjukkan semakin populernya penolakan terhadap kebijakan ‘Israel’ di berbagai belahan Eropa.
Banyak lembaga keuangan besar di Eropa mulai memutus hubungan dengan perusahaan-perusahaan Israel.
Langkah ini dilakukan akibat tekanan dari aktivis dan pemerintah yang menentang genosida di Gaza.
UniCredit Italia bahkan memasukkan ‘Israel’ dalam daftar investasi terlarang sejak Oktober 2023.
Kebijakan tersebut mencerminkan komitmen terhadap prinsip-prinsip tata kelola sosial dan lingkungan.