Monitorday.com – PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) terus melakukan transformasi dengan fokus pada standardisasi dan sistematisasi operasional di 32 terminal peti kemas yang dikelola oleh perusahaan tersebut.
Menurut Widyaswendra, Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas, hingga akhir 2023, perusahaan telah melakukan standardisasi di 24 terminal dan sistematisasi di tujuh terminal.
Pada tahun 2024, mereka berencana untuk melanjutkan standardisasi di delapan terminal dan sistematisasi di 10 terminal. Sementara itu, pada tahun 2025, proses transformasi akan diteruskan dengan sistematisasi di 15 terminal.
Proses standardisasi akan mencakup peningkatan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) operasional, implementasi pola operasi berbasis perencanaan dan pengendalian, penerapan standar keselamatan, serta peningkatan fasilitas dan peralatan terminal. Sedangkan untuk sistematisasi, mereka akan memperkenalkan sistem operasi terminal yang sama untuk semua terminal yang dikelola oleh SPTP.
Widyaswendra juga menjelaskan bahwa delapan terminal peti kemas yang akan mengalami standardisasi pada tahun 2024 termasuk TPK Banjarmasin, TPK Kendari, TPK Merauke, TPK Ternate, TPK Bagendang, TPK Bumiharjo, Terminal Berlian (BJTI), dan Kaltim Kariangau Terminal. Sedangkan proses sistematisasi akan dimulai di TPK Sorong, TPK Nilam, TPK Kupang, TPK Bitung, TPK Jayapura, IPC TPK Jambi, IPC TPK Teluk Bayur, TPS Surabaya, IPC TPK TP 1, dan IPC TPK TP 2.
Sebastian Wibisono, Ketua Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) Jawa Timur, menyatakan bahwa layanan terminal peti kemas semakin meningkat berkat transformasi yang dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas.
Menurutnya, sistematisasi dan digitalisasi telah mempermudah akses pengguna jasa terhadap layanan yang disediakan oleh terminal peti kemas. Dia juga menekankan bahwa komunikasi yang baik antara terminal dan pengguna jasa telah meningkatkan respons terhadap kendala layanan yang mungkin timbul.