Monitorday.com – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menggenjot transformasi fundamental lewat akselerasi digitalisasi dalam operasional yang selaras dengan target Indonesia untuk menekan biaya logistik.
Langkah itu sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia yang terus berupaya menekan biaya logistik. Kementerian Perhubungan menargetkan penurunan biaya logistik dari 14,29% menjadi 8% dari produk domestik bruto (PDB).
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menjelaskan bahwa Pelindo berkontribusi mendorong efisiensi layanan pelabuhan untuk menciptakan biaya logistik nasional yang lebih kompetitif.
Serangkaian strategi telah dilakukan oleh Pelindo sebagai bagian dari transformasi hingga ke level operasional.
Perseroan juga telah menerapkan standardisasi layanan untuk meningkatkan produktivitas serta menyatukan sistem pelayanan dan pembayaran melalui aplikasi online dan digital.
Akselerasi digitalisasi diwujudkan dengan menghadirkan integrated planning and control room untuk memantau semua layanan jasa kepelabuhanan mulai dari kapal, terminal, peti kemas, dan logistik secara terpusat.
Transformasi digital ini mendukung rangkaian terobosan Pelindo lainnya yang secara umum bertujuan untuk memperpendek port stay dan cargo stay.
“Pelindo terus berkontribusi dalam menciptakan dunia logistik yang lebih lancar sehingga berujung kepada biaya lebih rendah. Strategi Pelindo untuk menurunkan biaya logistik yakni dengan memperpendek port stay dan cargo stay,” jelasnya.
Terobosan lainnya dalam layanan jasa kepelabuhanan, yaitu penerapan sistem operasi pelabuhan multi terminal terintegrasi atau Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M). Aplikasi platform tunggal ini menjadi pendukung operasi untuk layanan kepelabuhanan kargo non-peti kemas berbasis fungsi planning dan controlling.
PTOS-M terintegrasi dengan sistem-sistem lain seperti customer portal, sistem layanan kapal, dan sistem layanan keuangan. Aplikasi itu memiliki fitur yang memberikan kemudahan layanan seperti online booking request, operation planning, storage inventory, serta control and monitoring.
Upaya Pelindo dalam meningkatkan layanan turut berdampak kepada performa kinerja perseroan yang terus menanjak. Pelindo berhasil melayani 146 juta ton arus barang non-peti kemas hingga triwulan III/2024, naik 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Pelindo selaku penyedia jasa kepelabuhanan terbesar di Indonesia senantiasa melakukan perbaikan layanan. Peningkatan kinerja operasional menunjukkan upaya standardisasi dan digitalisasi operasional yang dijalankan Pelindo berhasil menopang kenaikan arus barang yang terjadi.