Monitorday.com – Suasana penuh semangat dan harapan mewarnai acara Upgrading Kepala SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya yang digelar di b Hotel Bali, Denpasar, Rabu (28/5/2025). Bertempat di Jalan Imam Bonjol No. 508, Pemecutan Klod, kegiatan ini menjadi titik balik penting bagi para kepala sekolah Muhammadiyah se-Kota Surabaya untuk menyusun langkah akselerasi kemajuan pendidikan dasar di lingkungan Muhammadiyah.
Dengan tema Konsolidasi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Kemajuan SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya, acara ini tidak hanya menjadi ruang koordinasi, tetapi juga panggung inspirasi.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dikky Syadqomullah tampil sebagai pembicara yang menyentuh hati para peserta.
Dikky, yang juga anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, menyampaikan Tujuh Kunci Sukses Membangun Sekolah. Sebuah panduan bernas dan aplikatif yang lahir dari pengalaman panjang dalam dunia pendidikan dan dakwah.
Pertama, membangun komunikasi yang efektif. “Kunci pertama adalah komunikasi,” tegas Dikky.
Menurutnya, komunikasi yang baik antara kepala sekolah dengan pimpinan, guru, dan orang tua murid menjadi fondasi utama.
“Kadang masalah sepele bisa membesar hanya karena komunikasi yang buruk,” lanjutnya. Komunikasi bukan sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga membangun pemahaman dan kepercayaan.
Kedua, menjadi teladan (ibda’ binafsik). Seorang kepala sekolah adalah role model di lingkungan sekolah. “Teladan itu lebih kuat dari seribu perintah,” ujar ketua PWPM periode 2018-2022 ini.
Disiplin, integritas, dan semangat kerja seorang kepala sekolah akan menular ke seluruh tim. Kepemimpinan sejati dimulai dari diri sendiri.
Ketiga, membangun tim yang solid dan kompak. Sekolah tidak butuh seorang superman, tetapi superteam. Kekuatan sesungguhnya terletak pada kekompakan tim. Ketika guru, staf, dan pimpinan bekerja dalam harmoni, tantangan sebesar apapun akan terasa ringan.
“Kunci sukses bukan di tangan satu orang, tapi di tangan tim yang saling percaya,” ucap Dikky.
Keempat, membangun kepercayaan dan kaderisasi. Memberikan kepercayaan kepada guru dan wakil kepala sekolah adalah langkah strategis. Selain mempercepat pekerjaan, ini juga bagian dari kaderisasi.
“Jangan semua pekerjaan ditangani sendiri. Latih guru menjadi pemimpin,” pesannya.
Kelima, manajemen konflik. Konflik dalam organisasi adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, dengan kepemimpinan yang bijaksana, konflik bisa menjadi peluang untuk perbaikan.
“Atur relasi antara guru senior dan junior dengan adil. Jangan dibiarkan mengendap,” tegas Dikky.
Keenam, memberi motivasi. Kepala sekolah harus menjadi chief motivator. Menurut Dikky, kepala sekolah harus jadi sumber semangat, bukan sumber keluhan.
“Kalau mau sambat, sambatlah ke saya atau pimpinan, jangan ke guru,” ujarnya sambil tersenyum. Kepala sekolah harus hadir dengan solusi, bukan sekadar reaksi.
Ketujuh, memberi penghargaan dan pengakuan. Ucapan terima kasih, doa, dan penghargaan kecil bisa berdampak besar.
“Penghargaan tidak selalu soal materi. Ucapan yang tulus bisa membakar semangat,” tutur mantan kepala SMP Muhammadiyah 6 Surabaya ini. Mengapresiasi guru dan staf adalah bentuk penghormatan atas dedikasi mereka.
Melalui tujuh kunci ini, Dikky mengajak seluruh kepala sekolah Muhammadiyah untuk melangkah lebih jauh.
“Mari kita jadikan sekolah Muhammadiyah sebagai taman yang subur bagi generasi masa depan,” pungkasnya.
Semangat itu kini menyala di hati para kepala sekolah. Tak sekadar wacana, tapi menjadi komitmen untuk bekerja lebih keras, lebih cerdas, dan lebih ikhlas demi kemajuan pendidikan Islam berkemajuan.