MONITORDAY.COM – Staf Khusus Menteri BUMN Tsamara Amany turut memberikan komentar terhadap sepak terjang Gibran Rakabuming dalam gelaran Debat Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01). Menurut Tsamara, warganet menganut standar ganda saat mengomentari gaya debat Gibran menghadapi Cak Imin dan Mahfud MD yang berlangsung di Jakarta Convention Center Senayan tersebut.
“Mengapa kalau anak muda yang keras dan kritis selalu dianggap tidak sopan? Tetapi jika yang melakukan itu adalah orang tua ke anak muda selalu dianggap biasa saja, dan kita sebagai anak muda diminta menerima seolah itu sesuatu yang biasa saja. Apakah ini tidak standar ganda?,” ujar politisi muda tersebut dalam akun twitter pribadinya @TsamaraDKI.
Dia menambahkan bahwa anak muda seperti Gibran hanya disorot saat dia dianggap menyerang lawan sebatnya. Sementara saat anak muda diserang, orang menganggap biasa saja. Hal ini menurutnya merupakan hal yang tidak adil.
“Kalau anak muda keras sedikit, dinilai tidak sopan. Kalau anak muda menyerang, dianggap tidak punya etika. Tapi kalau anak muda itu yang diserang? Semua menuntut agar ia diam, menerima, dan senyum saja. Baru ia dianggap santun. Adilkah?,” tambahnya.
Seperti diketahui, gaya debat Gibran pada debat cawapres kedua ini memperoleh banyak respon dari warganet. Banyak yang menganggap Gibran tidak sopan kepada dua rivalnya. Namun cuitan Tsamara di atas mencoba memberi perspektif alternatif terhadap sikap sebagian warganet.