Monitorday.com – Pemerintah terus berupaya mengendalikan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah titik di Tanah Air. Salah satunya dengan menggunakan Helikopter water bombing, dilakukan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Jalan Datu Mangku Kelurahan Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya.
Pemkot Palangka Raya memang telah menetapkan status tanggap darurat karhutla pada 1 Oktober 2023 sebagai respon meningkatnya karhutla di kota setempat yang mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan laporan harian BPBD Kota Palangka Raya, hingga saat ini tercatat 498 Kejadian karhutla, 642 titik sebaran hot spot dengan luas lahan terbakar mencapai 679,23 hektare.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan jajaran pemerintah daerah untuk segera menangani titik api yang muncul.
“Saya sudah perintah kepada Panglima dan Kapolri, serta pemda untuk segera menangani sekecil apapun itu titik api, sehingga tidak membesar,” kata Presiden kepada awak media di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu, (7/10).
Kepala Negara mengatakan bahwa saat ini suhu udara di Indonesia lebih panas dari suhu normal. Selain itu, menurut Presiden, musim kemarau yang panjang juga berpotensi meningkatkan dan memperluas jumlah titik panas di sejumlah daerah.
“Ya ini memang panasnya itu, kemaraunya itu panjang dan panasnya memang melebihi dari normal yang ada,” tambahnya.
Namun demikian, Presiden meyakini bahwa pengendalian karhutla saat ini sangat baik jika dibandingkan dengan kebakaran hutan tahun 2015 lalu.
“Kita di sini masih bisa mengendalikan dengan baik. Coba bandingkan dengan yang 2015 masih jauh sekali. Tetapi memang yang namanya kebakaran pasti ngeluarin asap dan asapnya itu kalau kena angin bisa kemana-mana,” lanjutnya.