Direktur Utama PT Len Industri, Bobby Rasyidin, menyoroti pentingnya pertimbangan lain selain umur saat Kementerian Pertahanan membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista). Dalam sebuah diskusi di Media Center Indonesia Maju, Bobby menjelaskan tiga hal krusial yang perlu dipastikan ketika pemerintah memutuskan untuk membeli alutsista.
Menurut Bobby, dari perspektif perusahaan teknologi, umur alutsista bukanlah faktor yang terlalu penting. Tiga aspek utama yang menjadi fokus adalah operating readiness (kelayakan operasional), combat readiness (kelayakan tempur), dan safety level terkait keselamatan kru di dalamnya.
“Ketiga hal tersebut menjadi acuan penting dalam memilih alutsista. Kami melihat aspek kelayakan operasional, kelayakan tempur, dan tingkat keselamatan sebagai prioritas,” ujar Bobby.
Bobby juga menjelaskan bahwa struktur alutsista terbagi menjadi beberapa komponen, termasuk platform, mesin, mekanikal, struktur, dan sistem. Dia menekankan bahwa perubahan cepat terjadi pada sistem alutsista, khususnya dalam era perang elektronika.
“Platform, mesin, mekanikal, dan struktur didesain untuk umur panjang. Namun, yang berubah cepat adalah sistemnya, karena perang saat ini lebih cenderung menjadi perang elektronika,” tambahnya.
Bobby menekankan perlunya perhatian khusus pada pemeliharaan dan pembaruan sistem alutsista. Komponen seperti engine, yang memiliki flying hours tertentu, perlu di-overhaul atau diganti. Pemodernan dan peningkatan sistem menjadi kunci agar alutsista tetap relevan dan tidak ketinggalan zaman.
“Dalam pemeliharaan, kita fokus pada sistem, seperti navigasi, pengawasan, dan sistem tempur. Penting untuk terus memperbarui sistem agar alutsista tetap up-to-date,” papar Bobby.