Monitorday.com – Muhammadiyah dalam hitungan tahun hijriyah pada saat ini telah mencapai usia 115 tahun, pada usia yang panjang itu Muhammadiyah tidak menunjukkan lelah membangun untuk kemajuan bersama.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada Ahad (29/9) dalam Pengajian Ahad Pagi Al Manar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO).
Alih-alih meredup, gerakan Muhammadiyah menurut Sayuti justru semakin cemerlang dan mencerahkan. Tidak ada tanda-tanda Muhammadiyah lelah mendirikan masjid, rumah sakit, institusi pendidikan, sosial, ekonomi, dan seterusnya.
Oleh karena itu, warga Muhammadiyah patut bersyukur sebab ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi bagian dari sebuah organisasi Islam terbesar di seluruh dunia ini. Organisasi terbesar yang juga tersebar di lebih dari 30 negara di luar negeri.
“Ada lagi yang berhasil dicapai oleh Muhammadiyah, tapi pemerintah tidak sanggup. Dalam sejarah Republik Indonesia 79 tahun itu organisasi, lembaga yang bisa bikin kampus perguruan tinggi di luar negeri itu hanya Muhammadiyah,” katanya.
Sebagai informasi, Muhammadiyah merupakan satu-satunya organisasi asal Indonesia yang berhasil mendirikan perguruan tinggi di luar negeri, tepatnya di Malaysia yaitu Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) pada 2019.
Tidak hanya itu, Sayuti juga mengungkapkan bahwa Muhammadiyah juga memiliki institusi pendidikan tingkat sekolah dan taman kanak-kanak di beberapa negara, seperti Malaysia, Australia, Lebanon, dan lain sebagainya.
Dalam negeri, Muhammadiyah berperan penting untuk melakukan pemerataan pendidikan di kawasan-kawasan terjauh, bahkan di kawasan yang muslim jumlahnya minoritas di sana, seperti di kawasan timur Indonesia.