News
Utomo Charge+ Dukung Upaya Dekarbonisasi Industri Data Center Melalui Akses Mobilitas Listrik Energi Bersih
Published
1 year agoon
Monitorday.com – Dekarbonisasi Industri adalah sebuah keniscayaan dalam menyambut ekonomi baru, terutama bagi Data Center yang melayani arus perpindahan data yang masif menopang interkoneksitas masyarakat dan dunia usaha di Indonesia.
Dalam menyikapi kebutuhan demand pengguna untuk dapat terlayani dengan operasional dengan rekam jejak emisi karbon yang optimal, tentu dibutuhkan upaya kolaborasi sehingga perjalanan net zero organisasi dapat mengikuti relevansi kebutuhan pasar data yang tidak hanya di Indonesia tetapi memiliki basis pelanggan global.
Untuk itu, Utomo Charge+ sebagai salah satu badan usaha Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) swasta berizin di Indonesia dengan jaringan terbesar se-Asia Tenggara, menjalin kerjasama dengan IDPRO (Indonesia Data Center Provider), sebagai wadah organisasi data center terbesar di Indonesia.
Kerja sama ini juga melibatkan United Nations Development Program (UNDP) Indonesia di bidang project mobilitas bersih, yakni Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicle in Indonesia (ENTREV). Penandatanganan kerjasama dilakukan ditengah-tengah perhelatan akbar Indonesia Sustainability Forum (ISF).
Selain teknologi terkini, Utomo Charge+ memiliki sistem integrasi digital yang sangat memungkinkan pengguna mobil listrik menggunakannya di seluruh jaringan Charge+ Group di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Kerjasama ini penting mengingat Utomo Charge+ mendukung kolaborasi pengembangan ekosistem mobilitas listrik dan digital di Indonesia dan juga pemanfaatan Data Center berbasis di Indonesia .
“Utomo Charge+ bangga dapat berdampingan dengan para pelaku Data Center yang memiliki horizon green paradigm yang luas, termasuk dalam membantu IDPRO dan anggotanya untuk menanggulangi perubahan iklim melalui langkah langkah konkret di bagian dari operasi mereka melalui penyediaan SPKLU berizin dikombinasi dengan tenaga bersih dari PLTS,” kata Anthony Utomo, Managing Director Utomo Charge+ yang juga anggota komite eksekutif Kadin Net Zero Hub, dalam siaran persnya.
Di sisi lain, bagi ENTREV, kerjasama ini semakin menguatkan peta jalan Indonesia menuju mobilitas bersih dengan kendaraan listrik.
“ENTREV mendukung dan apresiasi pelaku usaha swasta seperti Utomo Charge+ yang saat ini juga mengoperasikan lokasi tunggal dengan charger guns terbanyak di Indonesia yakni sebesar 20 (dua puluh) guns di komplek Superblok Thamrin Nine. Dimana pengembangan lokasi ini juga dengan asistensi ENTREV,” ujar National Project Manager ENTREV Eko Adji Buwono.
Sementara itu, Ketua Umum Indonesia Data Center Providers Organization (IDPRO), yang menaungi pelaku bisnis data center, Hendra Suryakusuma menyampaikan dekarbonisasi sudah merupakan kebutuhan nyata di para anggota organisasinya, “Anggota kami adalah penyedia interkoneksitas data dengan jangkauan di Indonesia dan global. Jadi kerjasama ini akan membantu meningkatkan literasi kami mengenai infrastruktur hijau dan melayani kebutuhan pelanggan kami atas layanan data rendah emisi dengan lebih baik,” tambahnya.
Dengan kerjasama ini maka IDPRO dan anggotanya dimungkinkan untuk bermitra memiliki infrastruktur handal mobilitas dan energi bersih bagi kebutuhan dekarbonisasi operasionalnya.
Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses pengisian kendaraan listriknya di lokasi para anggota IDPRO yang bergabung dalam kemitraan sehingga selain memberikan sumbangsih dekarbonisasi juga bisa mempermudah masyarakat untuk melakukan pengisian daya kendaraannya di lokasi lokasi strategis para anggota IDPRO dengan izin dan kepatuhan hukum yang terjamin sesuai dengan pendampingan ENTREV.
Utomo Charge+ membuka peluang bagi pemilik lahan maupun perusahaan untuk bermitra dalam membuka SPKLU swasta yang memiliki banyak kemudahan termasuk fleksibilitas kepemilikan stasiun pengisian daya hingga penyediaan kendaraan listriknya.
Indonesia Sustainability Forum adalah ajang keberlanjutan yang pertama dan terbesar di Indonesia. Dibuka oleh Managing Director IMF Krystalina Georgiva, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan, event ini meraih sukses dengan peserta terdaftar dari dalam dan luar negeri sebesar lebih dari 2.000 orang.