Sebuah rumor tentang rencana penambahan jumlah tim dalam Liga 1 Indonesia untuk musim 2024/2025 mencuat, dengan usulan meningkatkan jumlah tim dari 18 menjadi 20. Beberapa pengamat sepakbola memberikan pandangan mereka terkait potensi perubahan ini.
Kesit Budi Handoyo, dalam keterangannya, menyatakan bahwa jumlah peserta tidak menjadi masalah selama kualitas kompetisi terus ditingkatkan. Ia menyoroti pentingnya mencapai ranking kompetisi AFC dan menyatakan bahwa perubahan regulasi bisa ditentukan oleh Exco (Komite Eksekutif) PSSI, tetapi perlu persetujuan Kongres PSSI.
Kesit menekankan pentingnya konsistensi dengan kesepakatan awal antara PSSI dan klub-klub Liga 1 dan Liga 2. Ia menyarankan bahwa penambahan tim peserta bisa dilakukan untuk musim berikutnya, tetapi harus melalui persetujuan Exco dan Kongres untuk menghindari pelanggaran kesepakatan sebelumnya.
Yusuf Kurniawan, seorang pengamat sepakbola nasional, menilai bahwa wacana menambah jumlah tim menjadi 20 bisa mengundang spekulasi negatif, terutama terkait keinginan penyelamatan bagi tim tertentu. Ia mengusulkan pembagian kompetisi menjadi 3 wilayah dengan masing-masing dihuni 12 tim, menciptakan total 36 tim yang berkompetisi di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Ini dianggapnya sebagai solusi yang lebih efisien dalam hal biaya akomodasi dan perjalanan.
Ahmad Riyadh, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, merespons dengan diplomatis, menyatakan bahwa perubahan seperti ini harus melalui kongres dan memerlukan usulan dari anggota sebelum menjadi pembahasan dalam kongres.
Rencana penambahan tim dalam Liga 1 menjadi 20 memunculkan pertimbangan tentang konsistensi, efisiensi, dan dampak terhadap persaingan sepakbola di Indonesia. Keputusan akhirnya kemungkinan besar akan melibatkan diskusi mendalam di tingkat pengambilan keputusan tertinggi, yaitu Kongres PSSI