Monitorday.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A., menekankan pentingnya kebijakan inklusif dalam upaya mewujudkan pendidikan bermutu yang dapat diakses seluruh masyarakat Indonesia.
Hal ini disampaikan Fajar saat menghadiri peresmian SD Aisyiyah Multilingual Darussalam di Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kudus, Jumat (29/11/2024).
“Dalam membangun pendidikan, kebijakan inklusif sangat penting untuk diwujudkan. Akses layanan pendidikan harus dapat dinikmati oleh semua anak Indonesia dan semua lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta,” ungkap Fajar.
Regulasi Baru untuk Guru dan Zonasi PPDB
Fajar menyoroti sejumlah isu strategis di sektor pendidikan, termasuk regulasi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), serta kesejahteraan guru ASN dan non-ASN.
Pemerintah, kata Fajar, tengah mengkaji aturan baru yang memungkinkan guru P3K dari sekolah swasta tetap mengajar di sekolah asal mereka tanpa perlu pindah ke sekolah negeri.
“Kami menunggu keputusan dari Kementerian PAN-RB, dan harapannya aturan ini bisa diterapkan pada tahun 2025,” jelasnya.
Sementara itu, kebijakan zonasi PPDB masih dalam pengkajian untuk memastikan prinsip keadilan.
“Keputusan akhir akan ditentukan dalam sidang kabinet mendatang,” tambahnya.
Fajar juga mengumumkan langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Gaji guru non-ASN bersertifikasi akan naik dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta pada tahun 2025.
Selain itu, redistribusi guru menjadi salah satu fokus utama untuk mengatasi ketimpangan jumlah guru di berbagai daerah.
“Guru-guru akan ditempatkan di wilayah yang membutuhkan untuk memastikan pemerataan pendidikan,” ujarnya.
Apresiasi untuk Pendidikan Multibahasa
Dalam kunjungannya, Fajar mengapresiasi masyarakat Kudus yang telah berkontribusi dalam pembangunan pendidikan berkualitas, termasuk melalui pendirian sekolah multibahasa.
“Saya sangat kagum dengan sekolah yang mengedepankan pendidikan multibahasa sejak dini. Ini adalah modal penting menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Fajar berharap berbagai upaya ini dapat menghasilkan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global.
“Semoga dari sini akan lahir banyak tokoh yang memberikan dampak positif untuk kemajuan bangsa,” tutupnya.