Connect with us

News

Wamendikdasmen: Pemerintah Komitmen Ciptakan Pendidikan Inklusif

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menegaskan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam menciptakan pendidikan yang bermutu dan dapat diakses oleh semua kalangan.

Dalam sambutannya pada kegiatan Lokakarya Pembangunan Ramah Keluarga dengan tema “Urgensi Kebijakan dan Implementasi Rekomendasi Pembangunan Ramah Keluarga (PRK) dalam Mewujudkan Keluarga dan Bangsa Berketahanan”, Wamen Atip menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berdaya saing.

“Kita harus kembali ke pondasi pendidikan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pendidikan yang bermutu untuk semua. Ini bukan hanya cita-cita, tetapi sebuah keharusan dalam upaya kita membangun bangsa yang berdaya saing,” ujar Wamen Atip dalam acara yang berlangsung di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (16/12/2024).

Wamen Atip juga menyoroti pentingnya perubahan paradigma pendidikan yang tidak hanya sekadar berfokus pada schooling (sekolah), tetapi juga pada learning (belajar).

Menurutnya, sekolah memang merupakan salah satu sarana untuk belajar, tetapi bukan satu-satunya. Pendidikan seharusnya menjadi proses belajar sepanjang hayat yang melibatkan semua aspek kehidupan, dengan peran besar dari keluarga sebagai pendidik pertama bagi anak-anak.

“Keluarga adalah jangkar utama pendidikan. Kebiasaan baik yang ditanamkan di rumah akan membentuk karakter anak secara berkelanjutan,” jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter anak, Wamen Atip juga mengumumkan rencana deklarasi “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang akan diluncurkan pada 27 Desember mendatang.

Tujuh kebiasaan tersebut meliputi: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat yang cukup.

Wamen Atip berharap, kebiasaan ini dapat membentuk anak-anak dengan karakter kuat sejak dini.

“Ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk membangun karakter anak, dimulai dari keluarga sebagai institusi pendidikan pertama,” tegasnya.

Selain itu, Wamen Atip juga mengkritik rendahnya skor Indonesia dalam PISA (Programme for International Student Assessment), yang menilai kemampuan siswa dalam bidang sains, matematika, dan membaca.

Ia menggarisbawahi perlunya pendekatan pembelajaran yang lebih menyenangkan atau joyful learning, terutama dalam mata pelajaran sains dan matematika, yang sering dianggap menakutkan oleh siswa.

“Matematika sering kali dianggap menakutkan oleh siswa. Oleh karena itu, kita harus menghadirkan metode pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami. Ini bukan hanya tugas guru, tetapi juga peran keluarga untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung,” tambahnya.

Wamen Atip juga menegaskan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan pemerintah, keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan.

Pemerintah akan terus berupaya memperbaiki sistem pendidikan Indonesia, termasuk melalui revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional untuk menyatukan regulasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi dalam satu kerangka hukum yang terpadu.

“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita bangun sinergi untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan bermartabat sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan kita,” tutupnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Migas52 minutes ago

Jamin Pasokan Energi Aman, Pertamina Siapkan Satgas Nataru 2024/2025

Infografis1 hour ago

Melindungi Anak di Internet dan Media Sosial

Infografis1 hour ago

Menanti Sistem Zonasi

Keuangan1 hour ago

Rebut Tiket Gratis Konser Maroon 5 di Giveaway Bank Mandiri, Ikuti Caranya

Sportechment2 hours ago

Albert Capellas Yakin Filipina Mampu Hancurkan Vietnam

News2 hours ago

Pemerintah Bakal Rancang Pembatasan Usia Pengguna Medsos untuk Anak

News2 hours ago

Menkomdigi Sesumbar Transformasi Digital Bisa Jadi Jurus Sakti Berantas Korupsi

News3 hours ago

Israel Serang Pangkalan AL Rusia di Tartus Suriah, Apa Tujuannya?

News3 hours ago

Jadi Parpol Paling Terbuka, Gerindra ‘Kolongi’ PKS dan PDIP

Sportechment3 hours ago

Vinicius Junior Sabet Penghargaan The Best FIFA 2024, Singkirkan Haaland-Messi

News8 hours ago

Prabowo Nilai Bahlil Lebih Tepat Jadi Menteri Desa Tertinggal, Telaah Sastra

Telekomunikasi13 hours ago

Telkom Infrastruktur – MyRepublic Kolaborasi Hadirkan Akses Internet Berkualitas Tinggi

Ruang Sujud13 hours ago

Ukhuwah Islamiyah: Menyatukan Umat dalam Semangat Persaudaraan Sejati

Sportechment13 hours ago

Intensif 3 Persen Mobil Hybrid Hanya Berlaku Selama…

Sportechment14 hours ago

Wow! Megawati Bersinar, Red Spark Gebuk Pink Spiders

News14 hours ago

Jajal Kereta Langsung Jakarta-Yogyakarta, AHY: Sangat Nyaman!

Sportechment14 hours ago

Kontra Barito Putera, Gelandang Persib Waspadai Kebangkitan Laskar Antasari

Sportechment15 hours ago

Film “Keajaiban Air Mata Wanita” Segera Tayang di Bioskop, Kapan?

News15 hours ago

Terima Dubes AS untuk Indonesia, Muhammadiyah Pesan Perdamaian Israel dan Palestina

Ruang Sujud15 hours ago

Ukhuwah Islamiyah: Membangun Tali Persaudaraan dalam Keberagaman