Monitorday.com – Yudi Febrianto Samosir, A.Md., seorang wisudawan Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) yang beragama non-Muslim, berbagi kesan positif selama masa studinya di lingkungan Muhammadiyah. Dalam pidatonya di acara wisuda UMSU, Yudi menyampaikan bahwa awalnya ia merasa khawatir dan menghadapi tantangan untuk beradaptasi, terutama karena ia berasal dari agama minoritas.
Ia sempat mempertanyakan apakah dirinya akan menghadapi diskriminasi atau kesulitan dalam kegiatan akademik dan sosial. Namun, pengalaman Yudi justru sebaliknya. Ia merasakan kenyamanan dan penghormatan terhadap keyakinan yang ia anut selama berkuliah di UMSU.
“Saya sampai hafal lagu Sang Surya, dua kalimat syahadat, Al-Fatihah, serta tata cara memandikan dan menyolatkan jenazah menurut tradisi Muhammadiyah,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bagaimana ia belajar memahami nilai-nilai Islam tanpa adanya paksaan untuk berpindah agama.
Selama studinya, Yudi menekankan bahwa tidak ada seorang pun di UMSU yang mendorongnya untuk masuk Islam. Sebaliknya, sikap saling menghormati antaragama menjadi ciri khas lingkungan UMSU yang membuatnya merasa nyaman dan diterima.
“Jika semua orang di luar sana seperti di UMSU, maka kami akan nyaman menjadi Kristen Muhammadiyah,” ungkapnya, menekankan penghormatan yang ia rasakan selama berada di lingkungan Muhammadiyah.