News
Wujudkan Mudik Ceria Penuh Makna, Jasa Marga Siagakan Layanan Operasional Arus Mudik-Balik Lebaran 2024

Published
1 year agoon

Monitorday.com – Sebagai bentuk komitmen mensukseskan penyelenggaraan mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H/Tahun 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk terus mematangkan strategi kesiapan operasi dan peningkatan sejumlah pelayanan di jalan tol. Upaya ini dilakukan untuk menjaga Standar Pelayanan Minimal (SPM) tetap optimal dan mengantisipasi potensi kepadatan yang terjadi selama periode arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Jasa Marga memprediksi jumlah kendaraan yang keluar wilayah Jabotabek pada periode arus mudik H-7 s.d H2 Hari Raya Idul Fitri 1445 H (periode 3 April -11 April 2024) adalah sebesar 1,86 juta kendaraan, naik hingga 54,13% terhadap normal dan naik 5,94% dari periode Lebaran 2023.
Distribusi lalu lintas keluar wilayah Jabotabek di periode tersebut adalah mayoritas menuju ke arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) sebesar 58,4%, ke arah Barat (Merak) sebesar 22,9% dan ke arah Selatan (Puncak) sebesar 18,8%.
Sedangkan prediksi jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jabotabek pada periode arus balik H1 s.d H+7 Hari Raya Idul Fitri 1445 H (periode 10 April-18 April 2024) adalah sebesar 1,92 juta kendaraan, naik hingga 60,55% terhadap periode normal dan naik 4,19% dari periode Lebaran 2023.
Distribusi lalu lintas masuk ke wilayah Jabotabek di periode tersebut adalah mayoritas dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) sebesar 56,5%, dari arah Barat (Merak) sebesar 23,6% dan dari arah Selatan (Puncak) sebesar 19,9%.
Angka prediksi tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).
Sementara itu, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, prediksi puncak arus mudik jatuh pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau pada hari Sabtu, 6 April 2024, dengan lalu lintas mencapai 259 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik 66,8% terhadap normal.
Sementara itu, untuk prediksi puncak arus balik akan jatuh pada H+5 atau Senin, 15 April 2024 dengan lalu lintas mencapai 300 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik hingga 131% terhadap normal.
“Dengan adanya lonjakan kendaraan yang tinggi menuju maupun dari Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung tersebut, lokasi yang menjadi fokus perhatian untuk diantisipasi oleh pengguna jalan yaitu pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan pertemuan kendaraan menuju/dari Bandung dan Cikampek menuju/dari Jakarta. Hal ini dapat terlihat dari jumlah volume lalu lintas di titik ini yang diprediksi meningkat hingga 118% pada puncak arus mudik dan 117% pada puncak arus balik,” imbuh Lisye.
Ia juga menyampaikan, tidak hanya mengantisipasi yang menjadi jalur mudik, sejumlah daerah tujuan pariwisata juga harus diantisipasi oleh pengguna jalan, di antaranya di wilayah Jabotabek untuk yang menuju arah Bogor dan Puncak, di wilayah Jawa Tengah di GT Kalikangkung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Semarang dan sekitarnya, di wilayah Jawa Timur di GT Warugunung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Surabaya, Malang dan sekitarnya.
“Peningkatan mobilisasi ini tentunya akan diantisipasi oleh Jasa Marga dengan mengoptimalkan seluruh pelayanan, baik dari sisi petugas maupun seluruh armada operasional yang didukung oleh koordinasi intens dengan stakeholder lintas sektoral,” imbuh Lisye.
Peningkatan Layanan Operasional, Layanan Rest Area Serta Kesiapan Teknologi untuk Mewujudkan Pengalaman Mudik Ceria Penuh Makna
Dalam mengantisipasi tingginya mobilitas pada periode arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Jasa Marga berkomitmen meningkatkan pelayanan operasional di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga Group.
Peningkatan pelayanan terus dioptimalkan setiap tahunnya untuk mewujudkan pengalaman mudik yang lancar, aman dan nyaman hingga selamat sampai tujuan. Jasa Marga juga berharap seluruh masyarakat dapat mewujudkan pengalaman mudik ceria yang penuh makna selama berkendara di jalan tol Jasa Marga Group.
Lisye menjelaskan, untuk peningkatan pelayanan lalu lintas di jalur, Jasa Marga menambah 41 unit kendaraan derek menjadi total 181 unit serta penambahan perlengkapan untuk percepatan penanganan gangguan kendaraan.
Kami juga menambah sarana prasarana lalu lintas seperti penambahan 4.500 buah rubbercone menjadi total 23.239 buah serta penambahan rambu rekayasa lalu lintas.
“Sementara itu, untuk peningkatan layanan di gerbang tol, Jasa Marga menambah 651 petugas bantu transaksi termasuk di dalamnya personil pengarah lalu lintas serta penambahan 62 unit Mobile Reader menjadi 536 unit,” ujar Lisye.
Ia menambahkan, untuk memastikan kualitas infrastruktur jalan tol dalam kondisi prima, kami mengelola program preservasi secara berkala. Jasa Marga memastikan seluruh pekerjaan konstruksi tersebut, terutama yang berpotensi mengganggu lalu lintas, akan dihentikan pada H-10 s.d H+10 Hari Raya Idul Fitri.
Sementara itu, dalam memastikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol tetap terjaga pada periode libur panjang serta sebagai langkah preventif untuk mengantisipasi kondisi khusus akibat cuaca ekstrem, kami juga tetap menyiagakan petugas preservasi untuk melakukan pemantauan dan penanganan.
“Selain itu, peningkatan teknologi juga terus dilakukan di antaranya dengan melakukan upgrade super-app Jasa Marga Integrated Digitalmap (JID) yang yang digunakan sebagai “decision support system” dalam mendukung kebijakan rekayasa lalu lintas yang diberlakukan oleh pemangku kepentingan. Kami juga menambah fitur baru dalam Aplikasi Travoy yang semula info tarif tol menjadi fitur Travoy Journey yang menghadirkan informasi pilihan rute yang dilengkapi sekaligus oleh tarif tol, CCTV real time, info rest area hingga info lalu lintas terkini,” tambahnya.
Tidak hanya di lajur, kepadatan yang juga berpotensi terjadi di rest area, juga diantisipasi oleh Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business. Selain memastikan fasilitas dan pelayanan di 59 Rest Area yang dikelola oleh Jasa Marga Group berjalan dengan optimal.
Lisye menjelaskan, Jasa Marga juga akan melakukan rekayasa flow kendaraan di dalam rest area, menyediakan SPBU modular di 14 lokasi Rest Area, menambah toilet fungsional sebanyak 599 bilik, menyediakan klinik kesehatan bekerjasama dengan Pertamina di Rest Area 725A Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, 792A dan B Jalan Tol Gempol-Pasuruan dan 66A Jalan Tol Pandaan Malang, penambahan posko layanan Kesehatan dan posko polisi, berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kecukupan BBM, pengaturan antrian SPBU dengan penempatan petugas, hingga berkoordinasi dengan Kepolisian untuk pelaksanaan buka tutup jika rest area mengalami kepadatan.
“Jasa Marga juga mendukung program percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 25 (dua puluh lima) titik rest area, bertambah dari sebelumnya yang berjumlah 17 titik,” imbuh Lisye.
Kesiapan Jalur Fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan
Lisye menambahkan, sejumlah upaya dilakukan untuk meningkatkan pelayanan selama periode Lebaran 2024, khususnya dalam menyiapkan alternatif jalur fungsional dan akses jalan tol untuk mendistribusikan lalu lintas, di antaranya yaitu Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo (Jogja-Solo) dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.
“Untuk Jalan Tol Jogja-Solo pada periode Lebaran 2024 ini terdapat penambahan panjang ruas fungsional dari Colomadu s.d Ngawen sepanjang 22,3 Km dari (dari sebelumnya Kartasura-Karanganom 13 KM). Jalur fungsional ini akan tersambung ke Jalan Provinsi Jatinom-Boyolali kemudian ke Jalan Nasional Yogya-Solo. Jalur fungsional ini akan beroperasi pada pukul 06.00 s.d 17.00 WIB pada periode arus mudik (5-11 April 2024) dan periode arus balik (12-15 April 2024) serta dibuka hanya untuk kendaraan golongan 1 non bus,” ujar Lisye.
Sementara itu, untuk jalur fungsional Japek II Selatan akan beroperasi dari SS Sadang hingga Kutanegara sepanjang 8,5 KM yang dioperasikan secara situasional sesuai diskresi Kepolisian untuk mendukung distribusi lalu lintas pada arus balik tepatnya dari arah Bandung dan sekitarnya yang menuju Jabotabek melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Selain itu, Jasa Marga juga akan mengoperasikan fungsional tambahan 1 lajur (2 lajur menjadi 3 lajur) di Jalan Tol Palikanci KM 208+150 s.d KM 210+190 (sepanjang ±2,04 KM) serta mengoperasikan fungsional akses tol KM 99 Jalan Tol Cipularang baik arah Jakata maupun arah Bandung.
Jasa Marga mengimbau para pengguna jalan tol agar memperhatikan aspek kesiapan perjalanan, seperti memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan dibarengi dengan mempersiapkan perbekalan selama perjalanan (makanan, minuman, serta peralatan ibadah, obat-obatan pribadi).
Pastikan juga BBM sudah terisi penuh sebelum melakukan perjalanan, lakukan pengecekan tarif tol serta mengisi saldo uang elektronik dengan cukup, memastikan kecukupan pulsa/data ponsel dan download aplikasi Travoy untuk mendapatkan informasi lalu lintas terkini dan update lokasi posko layanan kesehatan di Rest Area Jasa Marga Group yang juga dilengkapi dengan fitur push notification.
Jasa Marga juga meminta kerja sama pengguna jalan dalam memilih waktu dan rute selama perjalanan mudik dengan menghindari perjalanan di waktu puncak arus mudik dan arus balik, menghindari perjalanan di waktu favorit seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa.
Bagi yang memiliki keleluasaan waktu lebih panjang, agar lakukan perjalanan mudik lebih awal dan perjalanan balik lebih akhir. Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk mengecek waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas yang dinamis dari pihak Kepolisian.
Aktif untuk perbarui informasi lalu lintas terutama cek waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas dari Kepolisian yang bisa didapatkan melalui One Call Center Jasa Marga di nomor 14080, Aplikasi Travoy, Akun X @PTJASAMARGA serta media sosial resmi Jasa Marga.
Mungkin Kamu Suka
News
Hari Ini Jasa Marga Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Puncak

Published
4 hours agoon
02/04/2025
Monitorday.com – Pengelola jalan tol Jasa Marga memberlakukan sistem contraflow di ruas Tol Jagorawi arah Puncak, Jawa Barat, mulai dari KM 44+500 hingga KM 46+500 pada Rabu (2/4/2025). Kebijakan ini diterapkan atas diskresi kepolisian untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan selama libur Lebaran.
“Untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas wisata dan silaturahmi di Ruas Tol Jagorawi arah Puncak pada masa libur Lebaran 2025/1446 H, Jasa Marga menerapkan contraflow mulai pukul 06.35 WIB,” ujar Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Alvin Andituahta Singarimbun, di Jakarta.
Jasa Marga mengimbau para pengguna jalan untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan mengikuti rekayasa lalu lintas yang berlaku. Selain itu, pengendara diingatkan untuk memastikan kecukupan saldo kartu elektronik guna menghindari antrean di gerbang tol serta selalu mematuhi rambu lalu lintas dan arahan petugas di lapangan.
Sementara itu, kondisi jalur utama Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada hari kedua Lebaran, Selasa (1/4/2025), terpantau ramai lancar. Pemudik bercampur dengan warga lokal yang melakukan perjalanan silaturahmi, sehingga terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa titik.
Kepadatan lalu lintas terutama terlihat di jalur Puncak-Cianjur, Jalan Raya Bandung-Cianjur, dan Jalan Raya Cianjur-Sukabumi. Kendaraan yang melintas didominasi oleh pemudik yang terlambat pulang kampung serta warga lokal yang mengunjungi sanak saudara atau tempat wisata.
Di beberapa titik rawan macet, seperti Pertigaan Hanjawar, Kebun Raya Cibodas, dan Pasar Cipanas, arus kendaraan tersendat sehingga petugas melakukan rekayasa lalu lintas dan penyekatan guna mencegah kemacetan total.
Untuk mengurai kepadatan, petugas mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif seperti Pacet-Cianjur yang tembus ke Cipanas dan Hanjawar atau sebaliknya.
Tingginya aktivitas warga yang melakukan silaturahmi serta kunjungan ke tempat wisata, seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, dan berbagai destinasi wisata di kawasan Puncak, turut berkontribusi terhadap peningkatan volume kendaraan di jalur utama Cianjur.
Dengan adanya rekayasa lalu lintas dan sistem contraflow, diharapkan arus kendaraan tetap terkendali selama periode libur Lebaran.

Monitorday.com – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka memuji Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau yang akrab disapa Didit Prabowo, putra Presiden Prabowo Subianto, sebagai sosok pemersatu berbagai tokoh di Indonesia.
“Saya lihat Mas Didit, selaku putra Presiden Prabowo, harus kita apresiasi. Beliau punya semangat mengumpulkan semua tokoh, baik tokoh-tokoh besar maupun tokoh-tokoh muda,” ujar Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (1/4/2025).
Menurutnya, upaya Didit dalam membangun komunikasi dengan berbagai pihak merupakan langkah luar biasa yang patut diapresiasi.
“Saya kira itu luar biasa sekali. Beliau sowan ke sana kemari menggandeng semua, terutama anak-anak muda. Saya kira itu patut diapresiasi,” tambahnya.
Gibran juga menyambut baik wacana pertemuan antara para presiden Indonesia dari periode sebelumnya, yang menurutnya bisa difasilitasi oleh Didit Prabowo.
“Boleh banget, dan saya kira Mas Didit ini tokoh yang bisa diterima oleh semua pihak,” katanya.
Terkait kunjungan Didit ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang juga ayahanda Gibran, pada hari pertama Lebaran, Wapres mengaku telah mendengar langsung rencana tersebut dari Didit.
“Kemarin waktu open house di Jakarta, memang beliau ingin mampir ke Sumber, malah keduluan,” ujarnya.
Sebelum berkunjung ke rumah Jokowi di Solo, Didit Prabowo juga sempat bertemu dengan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di kediamannya di Jakarta pada hari yang sama.
Langkah Didit dalam membangun komunikasi dengan berbagai tokoh dinilai sebagai upaya positif dalam menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika politik yang berkembang.
News
Polemik UU TNI!Mantan Panglima GAM Justru Pro
Di tengah perdebatan sengit tentang revisi UU TNI, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Sayed Mustafa Usab, memberikan perspektif yang berbeda. Ia menyoroti bagaimana polemik ini cenderung diarahkan pada trauma sejarah daripada substansi aturan.
Published
5 hours agoon
02/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Pengesahan revisi UU TNI menuai pro dan kontra. Di satu sisi, ada kekhawatiran akan kembalinya dwifungsi ABRI seperti di era Orde Baru. Di sisi lain, ada argumen bahwa revisi ini justru bertujuan memperkuat peran TNI dalam mendukung jalannya pemerintahan tanpa mengabaikan batasan aturan yang ada.
Sayed Mustafa Usab, mantan Panglima GAM, menilai bahwa polemik ini terlalu dibesar-besarkan dengan sentimen historis. Menurutnya, tidak ada upaya sistematis untuk menghidupkan kembali dwifungsi ABRI. Justru, revisi ini mengatur dengan lebih jelas bagaimana prajurit TNI bisa ditempatkan di lembaga sipil tanpa membawa struktur militer mereka.
“Penempatan TNI di lembaga sipil tentunya berdasarkan kemampuan dan kelayakan mereka,” ujar Sayed. Ia menegaskan bahwa mekanisme seleksi tetap berlaku, dan mereka yang ditunjuk harus mengundurkan diri dari status militer aktif.
Sayed juga menyoroti bahwa kekhawatiran tentang TNI menguasai ranah sipil terlalu berlebihan. Ia menegaskan bahwa keputusan akhir tetap ada di tangan pemerintah, bukan di TNI itu sendiri. “Pemerintah yang menerima atau menolak, bukan TNI yang menentukan sendiri,” katanya.
Bahkan di Aceh, daerah yang pernah mengalami konflik berkepanjangan, Sayed melihat bahwa isu ini tidak terlalu mempengaruhi masyarakat. Menurutnya, yang lebih penting bagi rakyat Aceh saat ini adalah kesejahteraan, bukan perdebatan yang bernuansa politis.
“Pemikiran pemberontakan seperti dahulu sudah tamat,” ujar Sayed. Ia menekankan bahwa tuntutan rakyat kini lebih kepada pemerataan kesejahteraan di seluruh Indonesia, bukan pada perdebatan ideologis.
Dinamika perdebatan soal revisi UU TNI mencerminkan bagaimana sejarah masih menjadi faktor besar dalam melihat kebijakan saat ini. Namun, seperti yang disampaikan Sayed, kebijakan harus dilihat dalam konteksnya saat ini, bukan hanya melalui lensa masa lalu.
News
Mudik Lebaran 2025, Mesin Penggerak Ekonomi
Mudik Lebaran 2025 menjadi pendorong ekonomi nasional dan daerah. Lonjakan konsumsi di sektor transportasi, akomodasi, makanan, oleh-oleh, dan pariwisata meningkatkan perputaran uang dan kesejahteraan masyarakat.
Published
5 hours agoon
02/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Bau tanah basah selepas hujan di kampung halaman, suara takbir menggema di udara, dan senyum lebar para pemudik yang akhirnya tiba setelah perjalanan panjang—semua ini bukan sekadar ritual tahunan. Mudik Lebaran 2025 bukan hanya tentang nostalgia dan reuni keluarga, tetapi juga momentum emas bagi perekonomian nasional dan daerah.
Sejak awal April, gelombang pemudik mulai membanjiri berbagai moda transportasi. Jalan tol, stasiun, terminal, hingga bandara dipenuhi lautan manusia yang pulang ke kampung halaman. Di balik hiruk-pikuk ini, ada roda ekonomi yang bergerak semakin kencang. Konsumsi masyarakat melonjak drastis, memberikan dorongan luar biasa bagi berbagai sektor. Transportasi mengalami lonjakan permintaan, tiket kereta dan pesawat ludes terjual, kendaraan pribadi memenuhi jalanan, sementara penjualan bahan bakar meningkat tajam. Hotel dan penginapan pun panen pelanggan, dari kelas melati hingga bintang lima. Di kota-kota tujuan mudik, bisnis makanan dan oleh-oleh kebanjiran pesanan, pusat perbelanjaan ramai, dan pasar tradisional hidup lebih semarak dari biasanya.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Wihadi Wiyanto, menegaskan bahwa fenomena mudik kali ini adalah bukti nyata daya beli masyarakat yang tetap terjaga. Industri makanan dan minuman mencatatkan pertumbuhan signifikan. Warung tegal di pinggir jalan hingga restoran mewah mengalami peningkatan pelanggan. Pedagang kaki lima merasakan rezeki berlipat, sementara UMKM yang memproduksi makanan khas daerah menikmati lonjakan penjualan. Ini bukan sekadar siklus tahunan, melainkan aliran darah segar bagi ekonomi rakyat.
Dampak ekonomi mudik ini semakin kuat dengan dukungan dari berbagai sektor. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemudik yang kembali ke daerah asal mereka membawa efek domino positif bagi perekonomian lokal. Pergerakan besar-besaran ini bukan hanya mempercepat perputaran uang, tetapi juga mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru di daerah. Banyak pemudik yang memanfaatkan momen ini untuk berinvestasi atau bahkan membuka usaha kecil-kecilan setelah melihat peluang di kampung halaman mereka.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, turut mengamini bahwa aktivitas mudik memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah. Ia mengungkapkan bahwa pergerakan pemudik mendorong konsumsi barang dan jasa, yang pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Ia mencontohkan Dusun Bambu di Kabupaten Bandung, yang mencatat lonjakan pengunjung hingga 17.000 orang per hari selama libur Lebaran. Ini bukan hanya berkah bagi pengelola destinasi wisata, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang menggantungkan hidup pada sektor pariwisata.
Data historis menunjukkan bahwa mudik selalu menjadi pendorong ekonomi yang efektif. Pada 2024, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat perputaran uang selama libur Lebaran mencapai Rp157,3 triliun. Pergerakan pemudik pun terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2023 mencatat 123,8 juta pemudik, naik drastis dari 85,5 juta pada 2022. Tahun 2024 melonjak ke angka 193,6 juta orang, dan untuk 2025, Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik mencapai 146,48 juta orang. Lonjakan ini beriringan dengan meningkatnya konsumsi dan belanja masyarakat di berbagai sektor.
Mudik Lebaran 2025 bukan hanya soal perjalanan pulang. Ini adalah fenomena ekonomi dengan dampak luas. Dari warung kopi di pinggir jalan hingga pusat perbelanjaan mewah, dari pedagang kaki lima hingga industri transportasi, semua merasakan dampaknya. Bagi pemerintah, ini adalah kesempatan untuk memastikan distribusi ekonomi yang lebih merata. Bagi para pemudik, ini bukan sekadar perjalanan, melainkan kontribusi nyata terhadap roda perekonomian bangsa. Lebaran bukan hanya soal kembali ke kampung halaman, tetapi juga momentum untuk menghidupkan ekonomi dari kota hingga desa.
News
Jadi Pahlawan Karhutla di Korea Selatan, Ini Sosok Sugiyanto

Published
6 hours agoon
02/04/2025
Monitorday.com – Aksi heroik dilakukan oleh seorang nelayan asal Indonesia, Sugiyanto, yang turut serta dalam proses evakuasi warga lanjut usia (lansia) saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda Yeongdok, Korea Selatan.
Bersama kepala desa setempat, Yoo Myung-sin, Sugiyanto membantu menyelamatkan warga dari kobaran api yang mengancam pemukiman mereka.
Mengutip Korea JoongAng Daily, Sugiyanto yang telah delapan tahun bekerja di Korea Selatan, berlari dari rumah ke rumah bersama Yoo Myung-sin pada pukul 11 malam waktu setempat.
Mereka membangunkan warga yang masih tertidur dan segera mengevakuasi mereka ke tempat aman. Beberapa warga lansia bahkan harus digendong keluar dari rumah untuk menghindari bahaya.
Seorang warga berusia 90 tahun mengenang momen menegangkan tersebut.
“Jika bukan karena dia, kami semua pasti sudah meninggal. Saya tertidur saat menonton TV, tetapi saya terbangun karena mendengar teriakan,” ujarnya.
“Ketika saya membuka pintu, Sugiyanto sudah ada di sana, dan dia menggendong saya keluar rumah.”
Sugiyanto, yang memiliki seorang istri dan anak berusia lima tahun di Indonesia, mengaku telah menganggap desa tempat tinggalnya di Korea Selatan sebagai rumah kedua.
“Saya harus kembali ke rumah setelah tiga tahun,” ujarnya dengan penuh haru.
Setelah evakuasi berhasil dilakukan, Sugiyanto menerima telepon dari istrinya di Indonesia yang mengungkapkan rasa bangga atas tindakan heroiknya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, dan Sugiyanto merasa lega telah berkontribusi menyelamatkan warga desanya.
Aksi keberanian Sugiyanto mendapat apresiasi luas, membuktikan bahwa keberanian dan kepedulian dapat melintasi batas negara.
News
Tiket Pesawat Turun Saat Lebaran, Naik Pasca Lebaran!
Harga tiket pesawat domestik turun saat Lebaran tetapi melonjak tajam setelahnya. Fenomena ini terus berulang, membuat penumpang terkejut setiap tahunnya.
Published
6 hours agoon
02/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – “Selamat datang di penerbangan pasca-Lebaran! Kami senang Anda kembali bersama kami setelah perjalanan penuh haru dan rindu saat mudik. Harap tetap duduk dan kencangkan sabuk pengaman, karena kita akan segera memasuki zona turbulensi harga tiket yang mendadak naik tanpa aba-aba!”
Para penumpang yang budiman, apakah Anda masih menikmati sisa ketupat dan opor ayam? Atau justru mulai mempersiapkan dompet yang tiba-tiba terasa lebih ringan karena tiket pulang ke perantauan kini lebih mahal daripada koper yang penuh oleh-oleh? Jika Anda merasa terjebak dalam fenomena ini, jangan khawatir, Anda tidak sendirian.
Seperti biasa, harga tiket pesawat domestik memberikan kejutan khas Lebaran. Saat ribuan pemudik berbondong-bondong pulang ke kampung halaman, maskapai murah hati memberi “diskon” dengan harga yang lebih ramah di kantong. Namun, begitu masa cuti berakhir, harga tiket seolah-olah terkena efek jet lag: tiba-tiba melonjak tajam, bahkan lebih tinggi daripada semangat reuni keluarga yang baru saja Anda tinggalkan.
Ambil contoh rute Medan-Jakarta. Jika Anda beruntung membeli tiket saat Ramadan, harga tiketnya hanya sekitar Rp 800 ribu. Namun, jika Anda baru memikirkan perjalanan pulang setelah Lebaran, bersiaplah merogoh kocek hingga Rp 7 juta, setara dengan harga tiket ke Eropa. Ada yang berkata, “Lebih baik naik kapal laut saja!” Sayangnya, waktu tempuhnya tidak secepat naik pesawat, kecuali Anda memang ingin menikmati liburan panjang yang tak terencana.
Bagi yang berharap tiket rute Jakarta-Medan tetap murah, ada sedikit kabar baik—setidaknya lebih baik dibanding rekan-rekan dari Medan yang hendak kembali ke ibu kota. Tiket di harga Rp 1 juta masih bisa ditemukan, meski tetap lebih mahal dari harga saat Ramadan. Namun, jangan terlalu gembira dulu! Bisa jadi, harga tiket itu hanyalah anomali sementara sebelum kembali naik lebih tinggi dari angka THR yang baru saja Anda terima.
Lalu, bagaimana dengan rute Medan-Yogyakarta? Oh, kisahnya tak jauh berbeda. Harga tiket pasca-Lebaran melonjak ke angka Rp 4,7 juta, padahal saat Ramadan hanya Rp 1,7 juta. Barangkali, maskapai menganggap bahwa wisata ke Jogja setelah Lebaran adalah pengalaman premium, lengkap dengan nuansa “back to reality” yang mendebarkan.
Sementara tiket domestik makin mahal, tiket ke luar negeri justru memberikan kejutan berbeda. Rute Medan-Kuala Lumpur, misalnya, mengalami penurunan harga hingga Rp 800 ribu setelah Lebaran. Ini bisa menjadi opsi menarik bagi yang ingin liburan murah ke negeri tetangga dibanding pulang ke kota sendiri dengan harga yang lebih mahal. Jangan-jangan, sebentar lagi slogan “Liburan ke luar negeri lebih murah daripada pulang kampung” akan menjadi kenyataan?
Tapi tenang saja, seperti dalam setiap penerbangan, turbulensi harga ini akan berlalu. Maskapai akan kembali “bermurah hati” setelah arus balik selesai dan bandara kembali lengang. Jadi, jika Anda masih di kampung halaman dan enggan merogoh kantong terlalu dalam, mungkin ada baiknya menunda kepulangan sedikit lebih lama. Toh, bekerja dari kampung halaman juga terdengar seperti ide yang menarik, bukan?
Untuk sekarang, harap tetap duduk dengan nyaman, siapkan mental untuk harga tiket berikutnya, dan jangan lupa, tetaplah tersenyum meski dompet mulai menipis. Terima kasih telah terbang bersama maskapai realitas harga, dan semoga perjalanan Anda menyenangkan!
News
Tol Cisumdawu Gratis! Arus Balik Lancar?
Rencana Jusuf Hamka menggratiskan Tol Cisumdawu saat arus balik Lebaran 2025 membuka peluang perjalanan lebih lancar. Jika disetujui, kebijakan ini bisa menjadi solusi efektif mengatasi lonjakan pemudik.
Published
7 hours agoon
02/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Mudik lebaran sudah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Setiap tahun, jutaan orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya bersama keluarga. Namun, setelah kebahagiaan bertemu sanak saudara, tantangan besar pun menanti: arus balik. Kemacetan panjang yang terjadi di berbagai ruas tol kerap menjadi momok menakutkan bagi para pemudik. Tetapi tahun ini, ada kabar baik! Direktur Utama PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), Jusuf Hamka, mengajukan rencana ambisius: menggratiskan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) guna memperlancar arus balik Lebaran 2025.
Langkah ini bermula dari usulan pemerintah yang meminta diskon tarif tol sebesar 30%. Namun, dengan sikap tegas dan berani, Jusuf Hamka justru mengusulkan untuk menggratiskan sepenuhnya! Menurutnya, kebijakan ini bukan sekadar keringanan finansial bagi pemudik, tetapi juga strategi untuk mempercepat arus kendaraan dan mengurai kemacetan di jalur-jalur utama Jawa Barat. Tentu, rencana ini masih harus mendapat persetujuan dari pemerintah. Tetapi, komitmen yang telah ditunjukkan oleh Jusuf Hamka membuka harapan baru bagi para pemudik.
Tol Cisumdawu sendiri merupakan proyek strategis nasional yang memiliki peran vital dalam konektivitas wilayah. Menghubungkan Jalan Padalarang-Cileunyi dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), tol sepanjang 61,75 km ini diharapkan mampu memangkas waktu tempuh Bandung-Bandara Kertajati menjadi hanya sekitar satu jam. Dengan biaya konstruksi yang mencapai Rp 5,5 triliun, tol ini bukan hanya sekadar jalan bebas hambatan, tetapi juga akses utama menuju Bandara Kertajati yang digadang-gadang menjadi pusat penerbangan internasional Jawa Barat.
Jika kebijakan penggratisan Tol Cisumdawu disetujui, dampaknya akan sangat besar. Bagi pemudik, ini berarti perjalanan lebih lancar dan tanpa biaya tambahan. Bagi pemerintah, kebijakan ini bisa menjadi solusi efektif dalam mengatasi lonjakan arus balik, yang menurut survei Kemenhub diperkirakan mencapai 31,4 juta orang. Jika arus lalu lintas dapat diatur dengan baik, dampak ekonomi dari kelancaran perjalanan pun akan dirasakan secara luas, termasuk peningkatan efisiensi distribusi barang dan jasa.
Namun, pertanyaannya kini, apakah pemerintah akan menyetujui usulan berani ini? Jika melihat sejarah kebijakan lalu lintas saat Lebaran, biasanya kebijakan diskon tarif tol lebih sering diambil ketimbang penggratisan total. Hal ini karena pendapatan tol masih menjadi sumber penting bagi operasional jalan bebas hambatan. Tetapi, melihat dampak positif yang bisa dihasilkan, ada kemungkinan besar kebijakan ini dipertimbangkan dengan serius.
Sejumlah pihak tentu menanti keputusan final ini. Pemudik berharap perjalanan mereka lebih nyaman, sementara pengelola jalan tol dan pemerintah harus mempertimbangkan aspek finansial dan teknis dari kebijakan ini. Apa pun hasilnya, satu hal yang pasti: wacana menggratiskan Tol Cisumdawu telah menjadi sorotan dan bukti nyata bahwa ada upaya serius untuk meningkatkan pengalaman mudik masyarakat.
Jika benar-benar terealisasi, inisiatif ini bisa menjadi model bagi kebijakan lalu lintas di masa depan. Bukan hanya tentang penggratisan tol, tetapi bagaimana kebijakan yang inovatif bisa diterapkan untuk meningkatkan mobilitas dan kenyamanan publik. Satu hal yang bisa kita pelajari dari langkah ini: keberanian untuk berpikir di luar kebiasaan bisa membawa dampak besar bagi banyak orang.
News
Mudik Lebaran 2025: Momentum Emas Dongkrak Ekonomi
Mudik Lebaran 2025 diyakini mampu mendongkrak ekonomi daerah melalui sektor transportasi, kuliner, perhotelan, ritel, dan pariwisata. Perputaran uang dari pemudik menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal.
Published
7 hours agoon
02/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Mudik Lebaran selalu menjadi tradisi yang dinantikan jutaan masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya, jutaan pemudik kembali ke kampung halaman membawa rindu, harapan, dan tentu saja uang yang siap dibelanjakan. Tahun ini, Komisi V DPR optimistis bahwa arus mudik akan menjadi pendorong signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di daerah.
Wakil Ketua Komisi V DPR, Ridwan Bae, menegaskan bahwa perputaran uang akibat mudik akan memberikan dampak positif yang luar biasa bagi ekonomi lokal. Uang yang dibawa para pemudik akan terserap dalam berbagai sektor, mulai dari transportasi, kuliner, perhotelan, hingga industri kreatif. Masyarakat di daerah tujuan mudik akan merasakan manfaat langsung dari pergerakan ekonomi yang terjadi secara masif selama periode Lebaran.
Tidak dapat dipungkiri, sektor transportasi menjadi yang paling diuntungkan. Tiket pesawat, kereta api, kapal, hingga bus ludes terjual jauh hari sebelum puncak arus mudik. Para pengusaha transportasi mengeruk keuntungan besar, sementara pekerja di sektor ini menikmati peningkatan pendapatan. Begitu juga dengan jasa penyewaan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, yang mengalami lonjakan permintaan signifikan.
Selain transportasi, sektor kuliner juga mengalami peningkatan transaksi yang mencolok. Warung makan, restoran, hingga pedagang kaki lima kebanjiran pelanggan. Setiap pemudik yang singgah di warung makan membawa serta perputaran uang yang langsung dinikmati oleh pedagang lokal. Bahkan, beberapa daerah mencatat lonjakan omzet hingga dua kali lipat dibanding hari biasa.
Perhotelan dan penginapan turut merasakan dampak positif dari arus mudik. Banyak pemudik yang memilih menginap di hotel atau homestay jika rumah keluarga tidak cukup menampung. Hal ini membuat tingkat hunian kamar di berbagai daerah melonjak tajam. Industri pariwisata lokal pun ikut terkena efek domino dari fenomena ini. Destinasi wisata penuh sesak dengan wisatawan domestik yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga. Mulai dari pantai, gunung, hingga tempat wisata budaya dipadati pengunjung, menciptakan gelombang ekonomi yang menguntungkan bagi masyarakat sekitar.
Di sisi lain, sektor ritel dan oleh-oleh juga mengalami peningkatan permintaan yang luar biasa. Pemudik tidak hanya membawa pulang cerita dan kenangan, tetapi juga oleh-oleh khas daerah. Sentra oleh-oleh seperti batik, makanan khas, hingga kerajinan tangan menjadi sasaran belanja. Hal ini menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan omzet mereka. Bahkan, beberapa produk lokal mendapatkan eksposur lebih luas karena dibawa oleh pemudik ke berbagai penjuru negeri.
Namun, pertumbuhan ekonomi dari mudik Lebaran tidak terlepas dari tantangan yang harus dihadapi. Salah satu kekhawatiran utama adalah kondisi infrastruktur jalan. Ridwan Bae mengungkapkan bahwa meskipun ada efisiensi anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum untuk perbaikan jalan, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa arus mudik tetap berjalan lancar. Penurunan angka kecelakaan menjadi indikator bahwa infrastruktur dan kesiapan transportasi lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dinamika mudik Lebaran 2025 juga menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelancaran serta kenyamanan perjalanan. Koordinasi antarinstansi, mulai dari kepolisian, dinas perhubungan, hingga penyedia jasa transportasi, menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola arus mudik yang setiap tahunnya semakin meningkat.
Optimisme terhadap dampak positif mudik Lebaran terhadap perekonomian daerah memang beralasan. Setiap rupiah yang dibelanjakan pemudik bukan sekadar transaksi, tetapi juga bentuk investasi dalam roda ekonomi lokal. Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar dampaknya bisa berkelanjutan, bukan sekadar lonjakan sesaat. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, mudik tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga katalisator bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
News
B61-13, Senjata Nuklir Baru AS yang Mengguncang Dunia
Amerika Serikat mempercepat produksi senjata nuklir B61-13, menambah ketegangan geopolitik global. Dengan daya ledak 360 kiloton, bom ini menjadi simbol baru dominasi militer AS.
Published
15 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Ketegangan dunia kembali meningkat. Amerika Serikat mempercepat produksi senjata nuklir terbaru mereka, B61-13, tujuh bulan lebih cepat dari jadwal. Keputusan ini memicu perhatian global, terutama di tengah konflik geopolitik yang semakin meruncing. Dengan daya ledak mencapai 360 kiloton, B61-13 menjadi simbol baru dominasi militer AS di era modern.
Laboratorium Nasional Sandia (SNL), lembaga riset di bawah Departemen Energi AS, mengonfirmasi percepatan ini dalam siaran pers resminya. Target produksi awal B61-13 selama tujuh bulan pertama diproyeksikan mencapai 25 persen dari total unit yang direncanakan. Ini bukan sekadar upgrade teknologi, melainkan strategi geopolitik yang mengirimkan pesan kuat kepada dunia.
Sejarah mencatat bahwa jumlah persenjataan nuklir AS dan Rusia berkurang drastis pasca-Perang Dingin. Namun, realitasnya, kedua negara masih menyimpan sekitar 5.000 hulu ledak nuklir aktif. Di tengah dinamika ini, China juga semakin gencar memperkuat sistem pertahanan nuklirnya, sementara perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan memperburuk ketidakpastian global. Ditambah lagi dengan pendekatan Presiden Donald Trump yang semakin konfrontatif terhadap kebijakan luar negeri, dunia berada di ambang krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
B61-13 sendiri bukan proyek yang baru. Bom ini adalah hasil pengembangan dari B61-7 dan telah dikembangkan sejak 2023 di bawah pengawasan Badan Keamanan Nuklir Nasional AS (NNSA). Dengan biaya produksi sekitar 92 juta dolar AS, senjata ini menggabungkan teknologi mutakhir dalam dunia persenjataan nuklir. B61-13 merupakan bom gravitasi nuklir yang dijatuhkan dari pesawat udara tanpa pendorong mandiri, tetapi dengan sistem “tail kit” yang memungkinkannya mengarahkan diri ke target setelah dijatuhkan.
Daya ledaknya yang mencapai 360 kiloton menjadikannya salah satu senjata nuklir paling mematikan yang pernah dibuat AS. Sebagai perbandingan, bom atom “Little Boy” yang menghancurkan Hiroshima pada 1945 hanya memiliki daya ledak sekitar 12-18 kiloton, sementara bom “Fat Man” yang dijatuhkan di Nagasaki berkisar antara 18-23 kiloton. Dengan demikian, B61-13 memiliki daya hancur hingga 24 kali lebih kuat dari kedua bom atom yang pernah digunakan dalam sejarah peperangan manusia.
Produksi B61-13 yang dipercepat ini jelas menimbulkan pertanyaan besar: Apakah AS tengah bersiap menghadapi ancaman nyata? Atau ini sekadar taktik unjuk kekuatan dalam percaturan politik global? Di sisi lain, langkah ini juga dapat memicu perlombaan senjata nuklir yang lebih luas, mengingat Rusia dan China tentu tidak akan tinggal diam melihat peningkatan kapasitas militer AS.
Dunia kini menghadapi realitas yang tidak bisa diabaikan. Dengan semakin tegangnya situasi di Ukraina dan pergeseran kebijakan luar negeri AS yang lebih agresif, langkah-langkah seperti percepatan produksi B61-13 bisa menjadi pemantik konflik yang lebih besar. Sejarah telah membuktikan bahwa keseimbangan kekuatan nuklir bisa menjadi pedang bermata dua: menjaga perdamaian atau justru memicu kehancuran.
Apakah dunia akan kembali ke era Perang Dingin dengan potensi perang nuklir yang lebih mengerikan? Ataukah ini hanya bagian dari strategi tekanan diplomatik yang dimainkan AS? Yang jelas, keputusan ini membawa dampak besar bagi stabilitas global, dan kita semua hanya bisa menunggu bagaimana babak baru dalam persaingan senjata nuklir ini akan berlanjut.
News
Israel: Pengkhianatan Tanpa Henti terhadap Palestina
Israel terus mengkhianati Palestina dengan agresi brutal, membantai ribuan warga sipil meski berbicara tentang gencatan senjata. Dunia harus berhenti diam dan menuntut keadilan bagi Palestina.
Published
16 hours agoon
01/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Sejak fajar menyingsing, langit Gaza dipenuhi raungan pesawat tempur Israel yang menebarkan kehancuran. Puluhan nyawa melayang, ratusan lainnya luka-luka. Di tengah puing-puing dan jeritan pilu, satu hal semakin jelas: pengkhianatan Israel terhadap Palestina bukanlah hal baru, melainkan skenario yang terus terulang.
Janji demi janji Israel untuk menghormati perjanjian damai selalu berujung pada pengkhianatan. Mereka berbicara tentang gencatan senjata, tetapi yang terjadi adalah bom yang meluluhlantakkan rumah-rumah warga sipil. Mereka menyebut perundingan sebagai jalan keluar, tetapi dalam diam, mereka terus merampas tanah dan memperluas pemukiman ilegal.
Lihatlah tragedi terbaru ini. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 1.000 nyawa melayang dalam dua minggu terakhir akibat agresi Israel. Hanya dalam satu malam, serangan udara menghancurkan tiga rumah di Khan Yunis, membantai 10 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya. Tiga anak kecil tewas dalam serangan di Jalan Jaffa, sementara dua lainnya meregang nyawa di Khan Yunis. Apakah ini yang dimaksud Israel sebagai “pertahanan diri”?
Israel kerap memainkan peran sebagai korban di panggung dunia, tetapi tindakannya justru mencerminkan watak agresor sejati. Setiap kali dunia mengutuk serangan brutalnya, mereka berlindung di balik dalih keamanan, padahal realitasnya adalah proyek pemusnahan dan penjajahan yang sistematis. Israel tidak hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga harapan, masa depan, dan kehidupan rakyat Palestina.
Di tengah gelombang kematian, Netanyahu dan pemerintahannya tetap bergeming. Mereka terus membombardir Gaza, sambil menawarkan “kesepakatan” yang penuh tipu daya. Mereka menyebut gencatan senjata, tetapi hanya jika itu menguntungkan mereka. Hamas diminta menyerah, sementara Israel terus melanggengkan penjajahannya. Ini bukan perundingan damai, ini adalah diktat dari pihak yang lebih kuat, yang ingin Palestina tetap tertindas.
Tidak ada moralitas dalam perang yang Israel lancarkan. Mereka menargetkan rumah, rumah sakit, bahkan kamp pengungsi. Tidak ada tempat aman bagi warga Palestina. Bahkan saat dunia merayakan Idul Fitri dengan sukacita, Gaza justru dihujani peluru dan rudal. Pengkhianatan ini bukan hanya soal pelanggaran perjanjian, tetapi juga tentang penghancuran sistematis terhadap hak asasi manusia.
Lebih dari 50.000 nyawa telah melayang sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023. Di balik angka ini, ada keluarga yang hancur, anak-anak yang kehilangan orang tua, dan masa depan yang dirampas secara brutal. Sementara itu, dunia seolah terpaku dalam kebisuan, membiarkan Israel bertindak sesuka hati.
Hamas telah menyerukan tekanan internasional terhadap Israel agar menghentikan agresi. Namun, selama ini, dunia tampaknya lebih memilih berdiam diri atau sekadar mengeluarkan kecaman tanpa tindakan nyata. Inilah yang membuat Israel semakin berani mengkhianati Palestina. Tanpa sanksi yang tegas, tanpa langkah nyata dari komunitas internasional, Israel tahu bahwa mereka bisa terus membantai tanpa konsekuensi.
Kejahatan Israel bukan sekadar peristiwa sesaat, melainkan pola yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Mereka berbicara tentang hak mereka atas tanah yang “dijanjikan,” sementara pada saat yang sama mereka mencabut hak hidup rakyat Palestina. Israel ingin dunia percaya bahwa mereka mencari perdamaian, tetapi tindakan mereka berbicara sebaliknya.
Kini, pertanyaannya bukan lagi apakah Israel akan mengkhianati Palestina lagi, tetapi sampai kapan dunia akan membiarkan pengkhianatan ini terus terjadi. Rakyat Palestina tidak butuh simpati semata, mereka butuh keadilan. Dan selama dunia menutup mata terhadap kejahatan ini, Israel akan terus mengulang pengkhianatan mereka—tanpa rasa bersalah, tanpa pertanggungjawaban.
Monitor Saham BUMN

Ulama dan Perkembangan Ilmu Keislaman di Nusantara

Pengakuan Carlo Ancelotti Usai Real Madrid Kebobolan 4 Gol

Hari Ini Jasa Marga Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Puncak

Gibran Sebut Didit Prabowo Sebagai Pemersatu Tokoh Bangsa

Bomber Inter Milan Absen Lawan AC Milan di Semifinal Coppa Italia, Lha Kok Kenapa?

Polemik UU TNI!Mantan Panglima GAM Justru Pro

Mudik Lebaran 2025, Mesin Penggerak Ekonomi

Momen Spesial Timnas Indonesia U-17 Rayakan Idulfitri di Jeddah

Jadi Pahlawan Karhutla di Korea Selatan, Ini Sosok Sugiyanto

Lebaran Usai, Janda Muda Meroket

Peran Ulama dalam Menjaga Kemurnian Ajaran Islam

Tiket Pesawat Turun Saat Lebaran, Naik Pasca Lebaran!

Tol Cisumdawu Gratis! Arus Balik Lancar?

Mudik Lebaran 2025: Momentum Emas Dongkrak Ekonomi

B61-13, Senjata Nuklir Baru AS yang Mengguncang Dunia

Israel: Pengkhianatan Tanpa Henti terhadap Palestina

Bantuan Kemanusiaan Indonesia: Gerak Cepat untuk Myanmar

Silaturahmi dan Keberkahan Hidup: Kunci Kedamaian dan Kelimpahan Rezeki

Diego Garcia di Ujung Badai
