Sahabat-sahabat, di manapun dan kapan pun kita berada, perlu diingat bahwa Allah selalu mengawasi kita, meskipun kita tidak dapat melihat-Nya secara langsung. Malaikat-malaikat juga mencatat setiap ucapan dan perbuatan kita, meskipun mereka tidak dapat terlihat oleh kita.
Konsep ini, yang disebut sebagai Ihsan, pernah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dilansir dari ruangsujud.com, ketika Malaikat Jibril Alaihissalam bertanya kepada beliau tentang Ihsan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, “Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, meskipun engkau tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Dia selalu melihatmu.” (HR. Muslim)
Tingkat keimanan seseorang dapat memengaruhi sejauh mana ia selalu mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semakin kuat imannya, semakin mudah baginya untuk senantiasa mengingat Allah dalam segala keadaan. Sebaliknya, semakin lemah imannya, semakin jauh dia dari mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kualitas iman seseorang tidak dapat diukur hanya dari pengakuan lisan, melainkan juga dari kejujuran hatinya.
Terdapat individu yang hanya mengingat Allah ketika ditanya atau diingatkan, dan ketika tidak ada yang mengingatkan, dia lupa. Namun, seseorang yang selalu mengingat Allah dalam berbagai situasi menunjukkan tanda iman yang baik. Baginya, yang paling penting adalah hubungannya dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Semakin kuat imannya, semakin tidak tertarik ia pada ketergantungan pada makhluk lainnya. Karena satu-satunya tempat bergantungnya adalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semakin kuat iman seseorang, pangkat dan jabatan tidak lagi menjadi prioritasnya, karena fokusnya adalah menjalankan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, menyadari bahwa itu adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada Hari Penghisaban.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk berusaha meningkatkan iman kita. Meskipun iman dapat naik dan turun, kita harus berusaha agar setelah turun, iman kita kembali naik lebih tinggi. Kunci utamanya adalah dengan selalu mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam segala aspek kehidupan kita.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Orang-orang yang beriman, hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.” (QS. Ar-Rad: 28). Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam setiap situasi sehingga kita dapat memiliki iman yang kuat dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.