Monitorday.com – Sebanyak 296 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup akan dibebaskan pada tahap pertama gencatan senjata.
Pernyataan ini berasal dari Kantor Media Penjara yang berbasis di Gaza dan dikutip oleh Palestine Information Centre.
Sebagian besar tahanan yang akan dibebaskan adalah anggota gerakan Fatah, dengan beberapa di antaranya telah dipenjara lebih dari tiga dekade.
Namun, ada juga tawanan dari semua faksi pejuang Palestina yang akan dibebaskan.
Wali kota Rafah di Gaza selatan menyatakan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk membuka kembali jalan di daerah tersebut.
Ahmed al-Sufi mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan rencana pembukaan jalan di kota Rafah secara bertahap.
Rencana tersebut termasuk membersihkan puing-puing dan reruntuhan akibat invasi untuk memulihkan jalan-jalan.
Ia menghimbau warga untuk bersabar dan tidak terburu-buru kembali ke daerah berbahaya.
Al-Sufi menekankan perlunya menyediakan ruang bagi petugas tanggap darurat untuk menyingkirkan ranjau dan bahaya lainnya.
Timnya akan bekerja sepanjang waktu berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menyediakan layanan dasar.
Kesepakatan gencatan senjata ini datang pada hari ke-470 aksi genosida ‘Israel’ di Jalur Gaza.
Aksi tersebut dimulai pada 7 Oktober 2023 dan menyebabkan lebih dari 47.000 warga Palestina syahid.
Menurut otoritas kesehatan di Gaza, total 157.000 orang meninggal dan terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita.
Lebih dari 11.000 orang dinyatakan hilang di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan.
Bencana ini dianggap sebagai salah satu yang terburuk di dunia.
Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan.