Monitorday.com – Asam lambung merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup menjadi perhatian bagi cukup banyak orang di Indonesia. Data Kemenkes menunjukkan, asam lambung menjadi masalah kesehatan tertinggi keenam di Indonesia.
Data lain menunjukkan, dari hampir semua kasus asam lambung di Indonesia, hanya 1 persennya saja yang mengenal apa itu asam lambung. Walaupun mereka telah terkena asam lambung sejak lama.
Dikutip dari buku “Jus Buah Sayuran Herbal untuk Menghilangkan Penyakit Asam Lambung Kelas Berat [GERD] versi Bilingual”, asam lambung merupakan penyakit pencernaan saat asam lambung maupun empedu mengiritasi lapisan yang terdapat di dalam saluran makanan.
Jenisnya, ada yang organik dengan ciri-ciri terdapat luka. Ada pula yang fungsional, disebabkan oleh pola makan dan kebiasaan hidup yang kurang baik.
Untuk yang jenis pertama biasanya dokter akan memberikan obat untuk menghilangkan luka. Sementara untuk yang fungsional dibutuhkan perubahan pola makan, pola hidup, pola pikir, pola sikap [4P] secara berkelanjutan.
Selain cara 4P, pasien bisa juga melakukan perubahan dengan melakukan pendekatan spiritual. Tepatnya menggunakan pengobatan kesehatan holistik. Kelebihannya, selain menggunakan 4P pasien juga diobati secara spiritual.
Bagi yang tidak bisa menjaga perubahan tersebut secara konsisten, penderita asam lambung sewaktu-waktu bisa kembali mengalami reflucks atau kambuh. Apabila mengalaminya, berikut pertolongan pertama saat asam lambung naik yang dapat dijadikan sebagai salah satu panduan.
Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik
lalu, apa yang mesti dilakukan saat asam lambung naik? Hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang.
Tenang dan tidak panik dapat membantu pengidap asam lambung mengenali gejalanya dengan baik. Apakah itu berasal dari asam lambung yang naik atau justru merupakan gejala dari penyakit lain.
Kedua, hilangkan rasa takut dan yakinkan diri, bahwa apa yang diderita bisa disembuhkan.
Langkah selnjutnya, seperti diungkap Juan P. Sanchez, Jr, MD dan Emelia Santamaria, MD dalam bukunya ‘Pertolongan Pertama Untuk Setiap Orang’:
Mengistirahatkan tubuh dalam posisi duduk atau tegak. Setelah makan jangan langsung tidur atau berbaring. Berikan waktu bagi tubuh untuk memproses makanan yang masuk ke dalam lambung.
Memilih makanan yang mudah untuk dicerna. Misalnya bubur, biskuit, hingga roti [dianjurkan yang tidak pake ragi].
Menghindari makanan yang sulit untuk dicerna. Misalnya daging maupun makanan pedas.
Cobalah untuk mengelola stres dengan baik. Hal ini dilakukan agar tidak merangsang produksi asam lambung.
Jangan menyantap makanan pemicu asam lambung. Misalnya makanan asam, berminyak, hingga pedas.
Jangan mengonsumsi minuman pemicu asam lambung. Misalnya minuman berkafein atau soda.
Hindari pola hidup yang tidak sehat. Misalnya merokok maupun minum alkohol.