Monitorday.com – Pesantren telah menjadi bagian integral dari ekosistem syariah yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Pesantren juga memainkan peran kunci dalam mengembangkan usaha mikro dan kecil dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah.
Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak. Menurut data Kementerian Agama (Kemenag) pada Oktober 2023, Jawa Barat memiliki total 12.121 pesantren yang sebagian besarnya telah memiliki lembaga keuangan mikro syariah seperti Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin mengatakan, untuk wilayah Jawa Barat yang memiliki basis pesantren yang besar, ekonomi syariah bisa mengalami peningkatan yang pesat.
“Ada dukungan dari ekosistem yang diciptakan oleh pesantren untuk Jawa Barat,” ujar Amin, kepada Ayobandung.com, Rabu, 22 November 2023.
Penguatan ekonomi pesantren bisa dibalut dengan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas. Pesantren juga dapat menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan syariah yang telah mengadopsi teknologi digital untuk mempermudah akses pembiayaan.
“Sekarang semua yang berbasis elektronik atau digital sudah mulai tumbuh pesat, bahkan akan sustain ke depan dalam bentuk apapun, (seperti) e–commerce atau platform digital yang lain. Semua yang punya jalur distribusi yang tadinya offline jadi online, juga tumbuh,” ungkap Amin.
Ia mengatakan, secara umum, perekonomian Indonesia pascapandemi di beberapa sektor telah pulih, seperti perdagangan, manufaktur, serta food and beverages. Begitu juga dengan sektor transportasi, perhotelan, hingga pariwisata.
Momen kebangkitan ini, bersama dengan sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha, dinilai dapat mendorong perkembangan industri halal di Jawa Barat untuk bisa memasuki pasar global.