Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya. Begitulah untaian kata hikmah yang mungkin sering kita dengar. Alam ini berjalan dengan sebuah siklus, lahir, tumbuh, dewasa, menua lalu mati. Begitu juga dengan kehidupan manusia.
Yang hari ini masih kanak-kanak, akan beranjak dewasa. Yang hari ini sudah dewasa, akan menyongsong masa tua. Bagi yang sudah menikmati masa lanjut usia, akan kembali ke hadirat Allah SWT.
Sebagai seorang muslim, siklus tersebut tak perlu dirisaukan karena sudah merupakan sunnatullah. Namun Allah SWT mengingatkan agar kita takut dan khawatir, jikalau kita meninggalkan generasi yang lemah sepeninggal kita.
Dalam QS. An Nisaa: 8 Allah SWT berfirman: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Ayat di atas merupakan rangkaian dari pembahasan soal hukum waris. Dari sana bisa ditarik kesimpulan bahwa Allah SWT melarang kita meninggalkan generasi yang lemah secara ekonomi, sehingga nanti mereka akan hidup dalam kesulitan.
Namun kita bisa memahami ayat tersebut secara lebih umum. Bahwa ayat tersebut mendorong umat Islam agar menyiapkan dengan sebaik-baiknya generasi penerus untuk menghadapi masa depan. Umat Islam harus mendidik generasi selanjutnya menjadi generasi yang tangguh dan kuat.
Tentu saja ada beragam aspek dari generasi tangguh dan kuat ini. Misalnya kuat dari segi ekonomi, keilmuan, keagamaan dan jiwa sosial. Namun yang paling mendasar dan tidak boleh dilupakan adalah kuat dari segi fisik dan kesehatan.
Seorang individu tidak akan bisa melakukan apapun jika badannya tidak bugar. OIeh karena itu kesehatan mesti diperhatikan bahkan sejak dini. Sayangnya banyak yang baru menyadari pentingnya kesehatan saat sudah mengidap banyak penyakit kronis.
Hal yang paling mendasar agar kita bisa hidup sehat dan bugar adalah asupan gizi dari makanan. Bagi anak usia dini, dimana masih dalam masa pertumbuhan, perbaikan gizi mempunyai peranan yang penting bagi tumbuh kembang anak.
Banyak anak yang mengalami stunting karena orang tua tidak tahu atau tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan gizi anak. Oleh karena itu memperhatikan asupan gizi anak adalah langkah awal bagi membentuk generasi muslim yang kuat di masa depan.