Connect with us

Ruang Sujud

Petunjuk Allah SWT Tentang Tawanan Perang Badar

Avatar

Published

on

Perang Badar telah usai, dan kemenangan meliputi kaum Muslimin, sementara orang-orang Quraisy mengalami kekalahan yang menghancurkan semangat mereka. Kembali dengan hati yang hancur dan kekuatan yang runtuh, dendam kesumat mereka semakin berkobar terhadap Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Setelah pertempuran mereda, pemandangan darah dan puing-puing kekalahan menyelimuti medan perang. Orang Quraisy menyaksikan kerabat dan kawan mereka terbujur kaku dalam darah, beberapa di antaranya ditawan oleh pasukan Muslim. Kehilangan ini tidak hanya dirasakan sebagai kehilangan nyawa biasa, tetapi juga kehilangan pemimpin dan tokoh terhormat di antara mereka.

Rasulullah, di sisi lain, memperoleh kemenangan yang diberikan oleh Allah SWT. Dia memerintahkan penguburan mayat musuh, menjaga mayat kaum Muslimin, dan adil dalam pembagian harta rampasan perang di antara pasukannya. Namun, tugas yang lebih sulit menanti: menangani para tawanan perang.

Rasulullah tidak memiliki petunjuk yang jelas dari Allah mengenai nasib para tawanan. Saat berkumpul dengan para sahabat, beliau bertanya tentang pendapat mereka. Abu Bakar menyarankan agar memberi kesempatan pada tawanan untuk bertaubat dan mengambil tebusan sebagai upaya menguatkan kaum Muslim. Sementara itu, Umar berpendapat untuk menghukum mati tawanan karena mereka telah mengusir dan mendustakan Rasulullah.

Rasulullah, setelah pertimbangan, menyatakan bahwa Allah dapat melunakkan hati sebagian tawanan untuk bertobat. Beliau memilih jalan tengah, memberi pilihan pada tawanan antara tebusan atau kemungkinan ampunan Allah. Kabar ini menyebar di Makkah, mendorong orang Quraisy memberikan tebusan untuk membebaskan tawanan mereka.

Namun, setelah urusan tawanan terselesaikan, Allah menurunkan wahyu yang menggambarkan bahwa seorang Nabi seharusnya tidak memiliki tawanan sebelum berhasil mengalahkan musuh di medan perang. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan penerimaan tebusan seharusnya tidak menjadi prioritas utama, tetapi mengalahkan musuh secara keseluruhan adalah langkah yang lebih diutamakan.

Pada waktu itu, kaum Muslimin sedang membentuk pemerintahan di Madinah. Keputusan untuk menerima tebusan atau menghukum mati tawanan adalah pilihan yang mencerminkan kehormatan dan kedaulatan mereka. Dengan menunjukkan kekuatan melalui pemberian hukuman, mereka dapat mempertahankan martabat mereka dan menanamkan rasa takut pada musuh yang menyombongkan diri. Oleh karena itu, harta tebusan dianggap sebagai opsi kedua setelah berhasil melemahkan musuh melalui perang.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Sportechment1 hour ago

1 Wakil Indonesia di Final, Simak Jadwal Thailand Open 2024

Monitor2 hours ago

Bersimpang Kata, Ruang Sidang Parlemen Mendadak Jadi Arena Tinju

Monitor2 hours ago

Menteri Nadiem Diminta Mundur dari Jabatan, Loh Kok Bisa?

Sportechment2 hours ago

Bayer Leverkusen Pastikan Gelar Juara Bundesliga Tanpa Kekalahan

Pariwisata2 hours ago

Dukung Kelancaran Haji 2024, Berikut 13 Bandara yang Disiapkan InJourney Airports

Logistik4 hours ago

Airlangga Minta Jajaran Pelabuhan Kerja 24 Jam, Untuk Apa?

Monitor6 hours ago

Selain Dampak, Menteri Basuki Sebut Ada Perbedaan WWF di Bali

Monitor6 hours ago

Prof Salim Said Tutup Usia, Cerita Masa Kecil Yang Tak Terungkap?

Review12 hours ago

Karen, BJR, dan Pentingnya Komisaris Independen

Sportechment12 hours ago

Persib Otw Final Championship Series Liga 1 Usai Cukur Bali United

Monitor13 hours ago

Hadapi Perubahan Zaman yang Dinamis, Bamsoet Minta Pendidikan Harus…

Monitor15 hours ago

Jenis Kejahatan Paling Banyak Dilaporkan di Indonesia, Mana Paling Tinggi?

Sportechment17 hours ago

Dikabarkan Dekat dengan Putri Ferry Maryadi, Ini Aset-Karir Rizwan Anak Sule

Ruang Sujud17 hours ago

Jangan Salah Pilih! Berikut 4 Tips Pilih Hewan Kurban Yang Benar!

Pangan18 hours ago

Mantan Direktur BNI Jadi Direktur Utama ID Food, Siapa Dia?

Pangan18 hours ago

Bulog Serap Ribuan Ton Jagung dari Petani, Gini Caranya!

Monitor18 hours ago

Tanggapi Upaya Prabowo Merangkul Semua, Herdropriyono Malah Bilang Begini

Migas18 hours ago

Keren! PLN Sulap Batang Singkong Jadi Biomassa untuk PLTU

Pangan19 hours ago

BDKR Bagikan Dividen Rp 23,79 Miliar, Catat Tanggalnya!

Kehutanan19 hours ago

Perhutani Kerjasama Dengan Pabrik Gula , Bisakah Swasembada Gula Tercapai?