Monitorday.com – Survei Poltracking Indonesia memperkirakan Pilpres 2024 bakal berlangsung 2 putaran karena belum ada capres-cawapres yang bisa meraih elektabilitas di atas 50 persen plus 1 seperti disyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Dalam survei yang dilakukan pada 29 November-5 Desember 2023 itu, pasangan Prabowo-Gibran memeproleh 45,2 persen, lalu Ganjar-Mahfud: 27,3 persen, dan Anies-Cak Imin: 23,1 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda mengatakan, jika benar Pilpres terjadi dua putaran, maka pasangan Prabowo-Gibran bakal mendapat limpahan suara cukup besar dari 2 pesaing mereka yang tidak lolos.
“Kalau yang gugur putaran pertama Prabowo-Gibran, petanya Anies-Cak Imin 33,9 persen, Ganjar-Mahfud 37,5 persen dan yang tidak menentukan pilhan lebih tinggi lagi,” kata Hanta, dikutip Selasa (12/12).
Lalu, jika pasangan kandidat yang lolos ke putaran kedua adalah Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin, maka kemungkinan sebagian besar pemilih Ganjar-Mahfud akan beralih mendukung Prabowo-Gibran.
Kemudian, jika Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud lolos ke putaran kedua, maka diprediksi pemilin Prabowo-Gibran yang memilih Anies-Muhaimin sekitar 19,8 persen, dan yang akan memilih Ganjar-Mahfud sekitar 20,4 persen.
Namun jika pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud lolos ke putaran kedua, maka diperkirakan terdapat 30,9 persen pemilih Anies-Muhaimin yang memilih Prabowo-Gibran.
Selain itu dari skenario di atas juga diprediksi ada sekitar 10,7 persen pemilih Anies-Muhaimin yang memilih Ganjar-Mahfud.
“Jika skenario dua putaran, pasangan Prabowo-Gibran relatif unggul dengan semua kandidat. Anies-Muhaimin akan maju ke putaran kedua jika mampu mendapatkan momentum untuk menaikkan tren elektabilitas, sedangkan Ganjar -Mahfud akan masuk putaran kedua jika mampu rebound,” jelasnya.