Monitorday.com – Dalam debat perdana Capres yang berlangsung di KPU, pada (12/12), Anies Baswedan menyebut Prabowo tidak tahan menjadi oposisi karena tidak bisa berbisnis jika ada di luar kekuasaan.
Hal ini ditanggapi oleh Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade. Menurut dia, Anies lupa sejarah bahwa masuknya Prabowo ke kabinet Jokowi adalah upaya untuk mengatasi keterbelahan pasca Pilpres 2019.
“Mas Anies mungkin lupa bagaimana polarisasi dan gesekan pendukung Prabowo dan Jokowi di 2019 itu, yang mungkin saja bisa memicu dan merusak hubungan antarmasyarakat di NKRI,” kata Andre, dikutip Kamis (13/12).
Menurut Andre, sikap Anies itu mungkin karena ia saat itu tengah menikmati kursi kekuasaan di DKI Jakarta, sehingga tidak merasakan bagaimana gesekan itu terjadi di masyarakat.
“Mas Anies mungkin lupa soal tahun 2019, mohon maaf, karena Anies waktu itu lagi menikmati empuknya kursi Gubernur DKI,” ujarnya.
Andre pun mengingatkan bahwa Prabowo menjadi oposisi sudah sejak tahun 2009. Atau berarti sudah 10 tahun menjadi opoisisi.
“Pak Prabowo bersama Gerindra itu 10 tahun menjadi oposisi dari 2009 hingga 2019. Saat 2009 ditawari Pak SBY bergabung, Pak Prabowo tidak mau, begitu juga dengan 2014 saat ditawari Pak Jokowi, Pak Prabowo menolak. Tapi karena ada potensi perpecahan di 2019, Pak Prabowo bersedia bergabung dengan Pak Jokowi,” sambung Andre.
Andre menuturkan Prabowo tak ingin anak bangsa terpecah belah. Lalu akhirnya Prabowo bersedia bergabung ke pemerintahan demi menjaga keutuhan NKRI.
“Itulah alasan Pak Jokowi dan Pak Prabowo melakukan rekonsiliasi dan memutuskan bersatu dan bekerja sama agar negara kita tetap utuh dalam bingkai NKRI, itu penyebab Pak Prabowo bergabung ke Pak Jokowi,” ucapnya.
Andre lantas membeberkan hikmah di balik gabungnya Prabowo ke Jokowi. Andre menyebut Indonesia dapat menghadapi berbagi masalah, seperti Covid-19, krisis pangan hingga ekonomi yang melanda berbagai negara di dunia.
“Negara kita mampu menghadapi Covid dengan baik. Kedua, negara kita mampu menghadapi berbagai krisis yang melanda dunia saat ini, krisis ekonomi, pangan, energi, dan ancaman perang Rusia-Ukraina serta Israel-Palestina,” ujar Andre
“Negara kita tumbuh ekonominya dan jauh lebih baik dari berbagai negara. Ini yang patut kita syukuri, itulah alasan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi dan berhenti jadi oposisi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Andre pun menegaskan bahwa ucapan Anies yang menyebut Prabowo tak tahan oposisi merupakan syahwat untuk menyerang demi kepentingan elektoral semata. Andre lantas menilai Anies pura-pura melupakan sejarah.
“Mungkin Mas Anies lupa sejarah ini atau pura-pura lupa sejarah ini hanya demi syahwat untuk menyerang Pak Prabowo demi kepentingan elektoral semata,” kata Andre Rosiade.