Monitorday.com – Pernyataan Anies dalam debat capres soal kematian Harun Al Rasyid, yang disebutnya pendukung Prabowo dinilai tidak berdasar. Anies dinilai telah mengungkapkan pernyataan tak berdasar dan fitnah demi kepentingan elektoral.
“Pernyataan Anies Baswedan pada debat capres yang menyoal tentang kematian Harun Al Rasyid, sungguh tidak berdasar. Anies kembali melakukan kebohongan publik, dengan melakukan segala cara, menghalalkan tuduhan keji untuk merebut kekuasaan,” Kata Panglima Relawan Matahari Pagi, Sutia Budi, Kamis (14/12).
Merujuk pada hasil investigasi Polri, Sutia Budi menjelaskan bahwa telah menyatakan, Harun tewas ditembak penembak misterius.
“Berdasarkan hasil investigasi Polri, uji balistik dan keterangan saksi mata; ‘Harun Al Rasyid wafat ditembak oleh penembak misterius dari jarak sekitar 11 meter para peristiwa kerusuhan 22 Mei 2019, di Jembatan Slipi Jakarta’. Harun bersama teman-temannya menonton peristiwa kerusuhan pada saat itu,” jelasnya.
Sutia menilai Anies menjual nyawa manusia sebagai dagangan politik. Menurutnya, Anies telah melakukan kebohongan atas pernyataan soal kasus tewasnya Harun.
“Demi hasrat berkuasa, Anies telah menjadikan nyawa dan kesusahan orang lain sebagai dagangan politik. Tindakan tersebut adalah perangai bengis yang bersembunyi di balik kata manis Anies,” kata Sutia.
“Anies telah menghalalkan segala cara, melakukan kebohongan, dan menuduh-memfitnah pihak lain. Anies tidak segan-segan mendagangkan kesusahan rakyat dan mendagangkan nyawa rakyat demi merebut kekuasaan, ia haus kekuasaan,” imbuhnya.
Sutia memandang Prabowo telah menahan diri atas pernyataan Anies yang menurutnya sebuah serangan. Dia kemudian mengungkit pesan Prabowo.
“Pak Prabowo Subianto selalu berupaya menahan diri ketika ada serangan-serangan, ketika ada fitnah-fitnah dan tindakan keji lainnya yang dialamatkan kepada Beliau. Pak Prabowo selalu menjaga dan mengedepankan persatuan demi keutuhan bangsa, demi kemajuan dan kejayaan negara tercinta Indonesia,” kata Sutia.
“Bagi Pak Prabowo, keutuhan bangsa lebih utama, etika moral lebih utama. Tidak boleh melakukan fitnah. Karena kita paham dan sadar bahwa sesungguhnya fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Nilai-nilai Ketuhanan, nilai-nilai Kemanusiaan, dan Persatuan Bangsa yang harus kita kedepankan. Itulah pesan Pak Prabowo,” tandasnya.
Seperti diketahui, dalam debat capres perdana yang berlangsung pada Selasa (12/12) lalu, Anies Baswedan menghadirkan orang tua Harun Al-Rasyid, dan disebutnya sebagai pendukung Prabowo yang sampai saat ini belum mendapat kejelasan.
“Hadir bersama saya di sini, ayahnya Harun Al Rasyid, Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal, pendukung pak Prabowo di pilpres 2019, yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu,” kata Anies.