Tim Kampanye Daerah (TKD) Bali tidak berencana mencopot sejumlah spanduk yang mengkritik Cawapres 02, Gibran Rakabuming. Spanduk-spanduk dengan konten nyinyir tersebut dipasang sebelum kedatangan Gibran untuk kampanye di Bali.
“Kita tanggapannya santuy saja. Mudah-mudahan mereka cepat sadar tidak menyebarkan narasi kebencian apalagi fitnah,” kata Penasihat TKD Prabowo-Gibran Provinsi Bali, Nengah Yasa Adi Susanto, saat dihubungi, Selasa (9/1).
Pria yang dipanggil Bro Adi ini menilai masyarakat sudah cerdas menentukan hal yang benar dan salah. TKD Bali tak khawatir spanduk-spanduk ini berpengaruh buruk terhadap elektabilitas Gibran.
“Nggak perlu dicopot dan tidak perlu dirisaukan karena masyarakat sudah cerdas dalam menilai mana yang benar dan mana yang salah. Saya rasa justru pihak lawan yang khawatir karena Bali itu basis Pak Jokowi dan mereka khawatir akan kalah di Bali,” katanya.
Adi tak mau menyebut dengan tegas apakah lawan politik yang dimaksud adalah PDIP. Seperti diketahui, PDIP Bali berhasil memenangkan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu.
“Heem. Anda sudah tahu kok nanya lagi, kalau di Bali siapa yang kira-kira lawan Prabowo-Gibran?” katanya.
Menurutnya, spanduk yang menyinggung tentang Mahkamah dan Konstitusi sebagai bentuk ujaran kebencian dan menjelek-jelekkan Gibran. Padahal, persoalan ini sudah memasuki babak akhir sehingga tidak perlu dibahas lagi.
“Persoalan Gibran itu sudah selesai di Mahkamah Konstitusi sudah tidak ada masalah, saya rasa ini ujaran kebencian saja, kalau kami di TKD menyikapi dengan santuy dan biarkan masyarakat menilai, kita tidak perlu membalas dengan narasi-narasi yang sama dengan mereka nyinyir dan selalu menjelekkan pasangan kami,” katanya.
TKD juga tak berencana mengambil tindakan lebih lanjut atas ujaran kebencian itu. Ini karena arahan Prabowo-Gibran mengedepankan politik etika sopan santun.
“Kami tidak akan membalas seperti itu karena apa yang disampaikan Prabowo-Gibran mengedepankan politik etika dan sopan santun,” katanya.
Seperti diketahui, sejumlah spanduk berisi pernyataan nyinyir Gibran bertebaran saat kampanye di Bali. Spanduk ini terdapat di penempatan Jalan Sudirman, Kota Denpasar dan di underpass Jalan By Pass Ngurah Rai dan beberapa titik lainnya di Kota Denpasar.
Tulisan dari spanduk-spanduk tersebut adalah “Happy Holiday Ponakan Paman MK, #Orbaisback”, Rahajeng Rauh!!! Putra Mahkota Istana #klee curang khe nok dan Selamat Datang Anak Haram Reformasi.
Dalam bahasa Bali Rahajeng Rauh berarti selamat datang, klee merupakan makian dan khe nok merupakan kamu untuk teman sebaya.