Kementerian ESDM berupaya optimalisasi jaringan gas bumi (jargas) untuk kurangi subsidi elpiji 3 kg, hemat devisa impor, dan biaya masak. Direktur Jenderal Migas, Tutuka Ariadji, dalam konferensi pers, sebut langkah ini respons terhadap kebutuhan harian masyarakat dan dukung industri kecil.
“Jadi tujuannya mengurangi subsidi atau menghemat devisa. Kita tahu bahwa masyarakat sangat menggunakan elpiji untuk kehidupan sehari-hari dan industri kecil itu sangat bermanfaat. Ada satu kelebihan dari jargasnya ini adalah tak perlu angkut-angkut tabung, jadi lebih mudah dipakainya dan terjamin,” ujar Tutuka.
Kementerian ESDM berfokus pada proyek saluran gas bumi dari Aceh hingga Jawa, dengan menyelesaikan fase I pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) sepanjang 320 kilometer senilai Rp1,04 triliun. Untuk fase II Batang-Cirebon-Kandang Haur (240 km) direncanakan dibangun pada 2024-2026 dengan kebutuhan investasi sekitar Rp3 triliun.
“Basic design-nya sudah selesai dan mudah-mudahan bisa selesai lelangnya dan dimulai pembangunannya pada tahun ini dan akan diselesaikan pada akhir tahun 2025,” ungkap Tutuka.
Selain itu, Kementerian ESDM memiliki rencana pembangunan pipa transmisi gas bumi Dumai-Sei Mangke (Dusem) sekitar 400 km dengan investasi sekitar Rp8 triliun. Tutuka menekankan bahwa proyek ini diharapkan dapat memanfaatkan gas yang telah terproduksi di sekitar Blok Andaman utara Sumatera untuk menyediakan pasokan yang terjangkau bagi konsumen di berbagai sektor.
“Manfaatnya diharapkan gas yang telah terproduksi saat ini di sekitar Blok Andaman utara Sumatera bisa dimanfaatkan sehingga dengan pembangunan pipa ini bisa murah sampai di konsumen. Bisa untuk industri, listrik, komersial, dan rumah tangga,” ujarnya.
Kementerian ESDM menargetkan adanya 300 sambungan rumah tangga (SR) dari pipa Cisem dan 600 SR dari pipa Dusem. Dengan harapan, langkah ini dapat mengurangi subsidi elpiji 3 kg sebesar Rp0,63 triliun/tahun, menghemat devisa impor elpiji Rp1,08 triliun/tahun, dan penghematan biaya masak Rp0,16 triliun/tahun.