Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hamdan Hamedan mengklaim bahwa program makan siang gratis di sekolah dapat membawa manfaat untuk akademik anak. Selain itu, program ini bisa mengurangi gizi buruk dan membantu ekonomi keluarga hingga nasional. Hal itu telah dibuktikan melalui riset.
“Laporan ‘True Cost of Food: School Meals Case Study’ menunjukkan manfaat program makan siang gratis di sekolah-sekolah Amerika Serikat bagi kesehatan dan ekonomi,” kata dia menjelaskan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan program serupa di AS terbukti mampu memberi manfaat kesehatan dan ekonomi. “Dengan 30 juta siswa di AS yang mendapat manfaat, program ini menelan biaya sekitar 18,7 miliar dolar AS per tahun. Tapi manfaat kesehatan dan ekonomi yang dihasilkan mencapai 40 miliar dolar AS, dengan keuntungan sekitar 21 miliar dolar AS,” katanya.
Laporan yang sama, tambahnya, juga menunjukkan program makan siang gratis di sekolah berpotensi menambah manfaat ekonomi sebesar 10 miliar dolar AS, khususnya dengan fokus pada bahan makanan lokal, sehat, dan berkelanjutan.
Menurut Hamdan, AS telah menerapkan program tersebut tidak hanya untuk siswa dari keluarga yang kurang mampu, tetapi untuk seluruh siswa.
“Di negara kaya seperti AS pun, tidak berarti semua orang tua mampu memberikan makanan yang bergizi untuk anaknya. Biaya makan pagi dan siang bagi anak-anak di AS bisa mencapai Rp23 juta per tahun per anak. Ini bukan hal yang mudah bagi keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Hamdan kemudian mengutip pernyataan Direktur Nutrisi St. Paul Public Schools, Stacy Koppen pada laporan yang sama. Koppen mengungkap alasan negara bagian, seperti Minnesota membiayai program ini.
“Alasannya agar para siswa tidak perlu memikirkan urusan perut. Dengan demikian, mereka bisa datang dan fokus belajar di sekolah. Manfaat lainnya dari program ini dapat terlihat di Albuquerque, New Mexico, di mana tingkat kehadiran siswa justru meningkat,” katanya mengutip.
Sementara itu, dari sisi siswa, ada tiga faktor utama yang menyebabkan para siswa tertarik pada program ini, yakni makanan yang enak, gratis, dan dapat mengetahui menu makanan terlebih dahulu. Lebih lanjut, 85 persen siswa tertarik jika makanan diberikan secara gratis.
“Survei Urban Institute juga menemukan bahwa mayoritas orang tuanya pun mendukung program ini (76 persen),” ucap Hamdan.