Jakarta, 19 Januari 2024 – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menetapkan target selesainya tahap 1 jalan tol menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) pada bulan Juli 2024 ini.
“Terus perhatikan dan pastikan kualitasnya, karena Jalan Tol IKN ini harus lebih baik kualitasnya dibandingkan jalan tol lain yang sudah kita bangun. Jika ada kendala, segera identifikasi dan perbaiki. Pada Juli 2024 harus sudah selesai untuk tahap 1 dan bisa dioperasikan,” kata Basuki dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat.
Proyek jalan tol ini menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Penajam Paser Utara, utamanya melintasi Jalan Tol IKN dan Jembatan Pulau Balang.
Untuk tahap 1, pembangunan Jalan Tol IKN saat ini fokus pada tiga seksi, yaitu Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km dengan progres 48 persen, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km dengan progres 57 persen, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km dengan progres 67 persen. Ketiga seksi ini ditargetkan selesai dan dapat dioperasikan pada Juli 2024.
Sementara itu, Seksi 6A Riko-Rencana Outer Ring Road IKN dan Seksi 6B Rencana Outer Ring Road-Simpang 3 ITCI saat ini juga sudah memulai pengadaan tanah dan konstruksinya dengan progres 4,8 persen pada Seksi 6A dan 17,5 persen pada Seksi 6B.
Jalan Tol IKN ini direncanakan dapat mempersingkat waktu perjalanan dari Balikpapan menuju KIPP IKN, mengurangi waktu tempuh dari sekitar 2 jam 15 menit (menggunakan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan Lintas Sepaku) menjadi hanya sekitar 45 menit dengan jarak 57 km.
Proyek ini juga memasukkan elemen ekologi dengan menanam pohon-pohon endemik Kalimantan di sepanjang sisi kanan kiri jalan, sesuai dengan prinsip IKN sebagai kota hutan dan kota pintar (smart forest city).
Selain itu, upaya peningkatan konektivitas ke IKN dilakukan melalui kegiatan beautifikasi Jembatan Pulau Balang yang telah selesai konstruksinya pada 2021 lalu. Pekerjaan pengamanan dan beautifikasi termasuk instalasi Structural Health Monitoring System (SHMS), armor blok beton, taman lanskap di area gedung Pusat Informasi Jembatan (PIJ), playground, ruko, toilet umum, masjid, pos jaga, floating dock, solar panel, dan amphitheatre.
Konstruksi Jembatan Pulau Balang melibatkan jembatan utama sepanjang 804 meter, jembatan pendekat sepanjang 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.807 meter. Pekerjaan beautifikasi merupakan bagian dari paket Pelindung Tumbukan Kapal (Fender) dan bangunan pelengkap, dengan anggaran APBN senilai Rp306 miliar.