Monitorday.com – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, kompak mengutarakan dalil dari Nahdlatul Ulama (NU) pada sesi penutup debat cawapres yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1) malam.
Cak Imin mengutip pernyataan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy’ari dan menggunakan pernyataan tersebut untuk mengkritik keberpihakan pemerintah.
“Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari, petani adalah penolong negeri, tetapi hari ini kita menyaksikan negara dan pemerintah abai terhadap nasib petani dan nelayan kita,” kata Cak Imin.
Setelah mengutip pernyataan tersebut, Cak Imin mengungkapkan beberapa data untuk menunjukkan bahwa pemerintah saat ini tidak adil dalam hal pembagian lahan, dan beberapa data lainnya.
Sementara itu, Mahfud MD mengutip pernyataan Presiden ke-4 RI, Dr. K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, terkait tugas pemerintah kepada rakyatnya.
“Sebagai santri NU saya ingin mengutip dalil Gus Dur tasharruful imam ala ra’iyyah manuthun bil maslahah, (yakni) tugas pemerintah kepada rakyat adalah kesejahteraannya,” ucap Mahfud.
Hal tersebut disampaikan Mahfud terkait dengan janji Paslon Ganjar-Mahfud untuk memberikan masa depan yang lebih baik untuk anak cucu di masa depan.
“Saudara, kami berjanji bahwa kami akan kembalikan secara bertahap hak rakyat dan untuk ibu-ibu dan para anak cucu, kita akan tagih dunia internasional untuk membayar utang-utang yang telah merusak pembangunan,” ucap Mahfud.
Dalam debat cawapres kedua, Cak Imin dan Mahfud memang kompak melontarkan kritik ke pemerintah. Pengamat politik Adi Prayitno menyebut keduanya kompak mengkritik terkait masalah-masalah yang ada di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Statmentnya Mahfud dan Muhaimin dari awal sampai akhir ini komitmen dan sama-sama konsisten ingin mengkritik bahwa persoalan pangan, energi, lingkungan hidup, dan seterusnya selama di bawah kekuasaan politik Pak Jokowi itu tidak pernah maksimal. Itu yang ini ditunjukkan,” terang Adi.