Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak membuka acara Bedah buku Politik Pertahanan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/1).
Dahnil yang merupakan Juru Bicara Menhan dan penulis buku “Politik Pertahanan”, mengundang tiga narasumber yaitu Kasau (periode 2009-2012) Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, Irjen Kemhan (periode 2019-2022) Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana, S.I.P., M.M., dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) dan Pengamat Pertahanan.
Dalam acara ini, Dr. Dahnil menjelaskan seputar penyebaran perspektif pertahanan, kebijakan pertahanan pada masa kepemimpinan Menhan Prabowo.
Terkait kondisi keamanan saat ini, ditegaskan terdapat beberapa ancaman militer, non-militer, dan ancaman hibrida, yang ditanggapi dengan konsep pertahanan rakyat semesta oleh Menhan Prabowo. Ide-ide Menhan Prabowo lain juga didiskusikan diantaranya terkait modernisasi alutsista, pembangunan industri pertahanan dalam negeri dan diplomasi pertahanan.
Menurut Dr. Dahnil kesadaran bersama mengenai pentingnya pertahanan perlu ditingkatkan karena literasi pertahanan masyarakat saat ini masih tergolong rendah. Oleh karena itu, buku “Politik Pertahanan” ini diharapkan dapat membantu meningkatkan literasi publik di bidang pertahanan guna mendorong kesadaran bersama untuk memperkuat pertahanan Indonesia. (Biro Humas Setjen Kemhan)