Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, terkait kehadiran negara dalam mendorong budaya Nusantara sebagai upaya mendukung ekonomi nasional. Prabowo menyatakan bahwa pernyataan Anies masuk akal meskipun bersifat normatif.
Dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Prabowo mengatakan bahwa jika negara ingin berperan dalam mendorong kebudayaan Nusantara di tengah globalisasi, pemerintah harus memiliki dana yang cukup. Menurutnya, kuncinya adalah memiliki dana yang memadai, seperti sovereign wealth fund.
“Jika negara harus berperan, kuncinya adalah kita harus punya dana cukup, punya tabungan cukup, sovereign wealth fund memadai,” ujar Prabowo.
Prabowo menambahkan bahwa untuk mencapai hal tersebut, perusahaan-perusahaan negara Indonesia harus memperoleh laba besar dan neraca perdagangan positif. Dia menyajikan solusi berupa hilirisasi, penghematan, efisiensi, dan penghematan pajak.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan bahwa negara perlu mengalokasikan sumber daya yang cukup di bidang kebudayaan. Anies menekankan bahwa alokasi sumber daya harus dianggap sebagai investasi, bukan sebagai biaya. Menurut Anies, dengan pendekatan tersebut, kuliner, karya seni, dan film Indonesia dapat tumbuh dan berkembang di tingkat global.
Selain itu, Anies juga berbicara tentang melibatkan diaspora dan mahasiswa dalam menjalankan diplomasi budaya. Dia menyoroti pentingnya mendukung pertumbuhan restoran dan kafe Indonesia di berbagai kota di dunia, sebagaimana restoran asing yang banyak di Indonesia.
Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, juga memberikan pandangannya dengan menyebut bahwa pemerintah harus memviralkan tokoh Carina Zoe, ilmuwan Indonesia yang terlibat dalam penemuan vaksin AstraZeneca bersama tim Universitas Oxford Inggris. Ganjar menekankan bahwa mempromosikan tokoh-tokoh seperti Carina Zoe dengan dukungan negara akan menjadi bentuk diplomasi Indonesia di dunia.