Connect with us

Monitor

Menlu Retno Marsudi Walk Out Saat Dubes Israel Berbicara di DK PBB Terkait Palestina

Aam Imanullah

Published

on

Monitorday.com, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, melakukan walk out atau keluar dari ruangan saat Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan, memberikan pernyataan dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB terkait konflik Palestina.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan bahwa Menlu Retno dan ketua delegasi beberapa negara lainnya meninggalkan ruangan pada saat perwakilan tetap Israel memberikan pernyataannya. “Walk out dilakukan Menlu Retno karena Dubes Israel juga tidak berada di ruangan saat delegasi Indonesia dan beberapa negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyampaikan pernyataan dalam pertemuan tersebut,” ujar Iqbal dalam pesan singkat pada Kamis.

Pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Palestina-Israel berlangsung di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/1) waktu setempat. Menlu Retno dalam pertemuan tersebut menyampaikan penolakan keras Indonesia terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menolak pembentukan negara Palestina setelah perang berakhir.

“Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan ini tidak dapat diterima. Hal ini menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia,” tegas Retno.

Guna mencegah potensi perang besar-besaran di Timur Tengah, Menlu Retno kembali mengajukan gencatan senjata permanen agar memberikan ruang bagi penanganan situasi kemanusiaan di Gaza. Ia juga mendesak pihak-pihak terkait untuk memulai upaya rekonstruksi pasca konflik dan melanjutkan proses solusi dua negara.

Retno menegaskan pentingnya memberikan Palestina status keanggotaan penuh di PBB. “Hal ini penting untuk memulai upaya yang adil dan seimbang dalam solusi dua negara, dan menghentikan agresi brutal Israel,” ungkap Menlu.

Selain itu, Retno mendesak seluruh dunia agar menghentikan aliran senjata ke Israel yang dapat digunakan untuk membunuh warga sipil yang tidak bersalah. “Israel harus bertanggung jawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Tidak ada negara yang kebal hukum,” tegas Retno.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Monitor26 mins ago

Bantuan untuk Palestina Diblokade Israel, Apa Langkah Indonesia?

Asuransi36 mins ago

IFG Life Gandeng Banyak Perusahaan Pelat Merah, Mau Ngejar Apa?

Migas43 mins ago

Pertamina Hulu Rokan Penghasil Migas Terbesar di Indonesia, Segini Produksinya Perhari

Monitor1 hour ago

Indonesia Jadi Negara dengan Kampus Terbanyak, di Posisi Berapa?

Monitor1 hour ago

Salah Besar Pendidikan Tinggi Disebut Kebutuhan Tersier, Ini Catatan JPPI

Pariwisata2 hours ago

InJourney Group Gercep, Serahkan Bantuan Tanggap Darurat Bencana Sumbar. Apa Saja Rinciannya?

Pariwisata2 hours ago

De Javu, Menko Luhut Bakal Kembali Temui Elon Musk. Bahas Apa?

Monitor2 hours ago

OJK Berantas 915 Entitas Keuangan Ilegal, Mana Terbanyak?

Monitor2 hours ago

Cek Kekayaan Jokowi dan Ma’ruf Amin dari 2019 hingga 2023

Pariwisata3 hours ago

3 Daya Tarik Anjungan Sarinah yang Gak Banyak Orang Tahu

Telekomunikasi4 hours ago

TelkomGroup Siap Mendukung World Water Forum 2024 di Bali

Monitor4 hours ago

RUU Penyiaran Jadi Polemik, Menkominfo Tak Ingin Ada ‘Wajah Baru’ Pembungkaman Pers

Review4 hours ago

Upaya PPA dalam Mengembalikan Kejayaan BUMN

Ruang Sujud4 hours ago

Kocak! Belasan Tentara Israel Masuk Rumah Sakit Gara-gara Hewan Ini

Asuransi5 hours ago

Demi Optimalisasi Bisnis, Jamkrindo Teken Kolaborasi dengan Kantor Berita Antara

Monitor6 hours ago

Singkat Padat, Ini Paparan Prabowo di Qatar Economic Forum 2024

Monitor6 hours ago

Bamsoet Gelar Rapat Gabungan, Ada Apa ini?

Monitor6 hours ago

Desy Ratnasari Mengaku Siap Dinikahi, Jika..

Pariwisata7 hours ago

Blusukan ke Hutan Bambu Penglipuran, Ini yang Dilakukan Tim TJSL Angkasa Pura II

Telekomunikasi7 hours ago

Penyelesaian Konflik KBN-KTU Dorong Kepercayaan Investor