Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang lingkungan hidup. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Bakar dengan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Timor Leste, Vincent Piket, pada tanggal 5 Januari 2024 di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas berbagai isu lingkungan hidup, termasuk perubahan iklim, kehutanan, dan laut. Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, antara lain:
- Perubahan iklim: Indonesia dan Uni Eropa akan bekerja sama untuk meningkatkan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kerja sama ini akan mencakup pengembangan kebijakan dan teknologi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
- Kehutanan: Indonesia dan Uni Eropa akan bekerja sama untuk mengurangi deforestasi dan degradasi hutan. Kerja sama ini akan mencakup peningkatan tata kelola hutan, serta pengembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan.
- Laut: Indonesia dan Uni Eropa akan bekerja sama untuk melindungi dan mengelola sumber daya laut. Kerja sama ini akan mencakup pengelolaan sampah laut, serta konservasi keanekaragaman hayati laut.
“Kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa di bidang lingkungan hidup sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Menteri Siti Nurbaya. “Kerja sama ini akan membantu Indonesia untuk mengurangi dampak perubahan iklim, melindungi hutan, dan menjaga kelestarian laut,” imbuhnya.
Delegasi Uni Eropa, Vincent Piket, juga menyambut baik kesepakatan ini. Ia mengatakan bahwa Uni Eropa berkomitmen untuk mendukung upaya Indonesia dalam melindungi lingkungan hidup.
“Uni Eropa siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mengatasi berbagai tantangan lingkungan hidup,” ujar Piket. “Kami percaya bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” imbuhnya.
Kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa di bidang lingkungan hidup telah terjalin sejak lama. Kedua belah pihak telah bekerja sama dalam berbagai proyek, seperti proyek REDD+, proyek perlindungan hutan, dan proyek pengelolaan sampah laut.