Monitorday.com – Indonesia mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional melalui partisipasinya dalam Pameran Arab Health 2024 yang berlangsung di Dubai World Trade Centre. Dalam ajang prestisius ini, produk alat kesehatan buatan Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD 13,16 juta, meningkat signifikan sebesar 43,83 persen dari nilai transaksi tahun sebelumnya.
Pameran Arab Health 2024, yang merupakan pameran produk alat kesehatan terbesar di wilayah Timur Tengah dan Afrika, menjadi saksi atas kemajuan industri kesehatan Indonesia. Didi Sumedi, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari pertumbuhan positif yang telah ditunjukkan oleh produk alat kesehatan Indonesia selama lima tahun terakhir.
Nilai potensi transaksi yang berhasil dicatatkan terdiri dari transaksi potensial sebesar USD 12,08 juta, penandatanganan kontrak dagang antara PT Graha Tekno Medika dengan buyer Prancis sebesar USD 1,07 juta, serta penandatanganan kontrak dagang antara PT Mega Andalan Kalasan dengan enam buyers dari berbagai negara sebesar USD 825 ribu untuk produk furnitur rumah sakit.
Produk-produk yang paling banyak diminati oleh buyer selama pameran berlangsung antara lain jarum suntik, sphygmomanometer, stetoskop, peralatan rumah sakit, ceraspon, haemostatic sponge, serta pompa infus. Negara pembeli terbesar berasal dari Mauritius, Maroko, Persatuan Emirat Arab, India, dan Arab Saudi.
Keikutsertaan Indonesia di Pameran Arab Health 2024 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan, KBRI Abu Dhabi, KJRI Dubai, Indonesian Trade Promotion Center Dubai, dan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI).
Paviliun Indonesia yang dibuka oleh Konsul Jenderal RI Dubai Candra Negara bersama Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, menampilkan 19 pelaku usaha alat kesehatan Indonesia dengan berbagai produk inovatif.
Lebih dari 10.000 buyer internasional telah mengunjungi Paviliun Indonesia, dengan para buyer berasal dari berbagai negara seperti Persatuan Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Australia, Singapura, Bangladesh, India, Pakistan, Mali, Sudan, Nigeria, Maroko, Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat.
Didi Sumedi menambahkan bahwa pasar global untuk alat kesehatan dunia, termasuk furnitur rumah sakit, masih sangat menjanjikan dengan proyeksi pertumbuhan revenue alat kesehatan global sebesar 5,70 persen per tahun pada 2024—2028, dan revenue furnitur perawatan kesehatan global sebesar 4,8 persen per tahun pada 2024—2032.
Kementerian Perdagangan terus mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia melalui berbagai upaya promosi dagang, misi dagang, penjajakan bisnis, informasi pasar ekspor, serta pemanfaatan perjanjian dagang, termasuk ke Persatuan Emirat Arab melalui Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-UAE CEPA). Produk kesehatan Indonesia yang berkualitas tinggi dan inovatif ini diharapkan akan terus meningkatkan citra dan daya saing di pasar global.