Monitorday.com, – Sabtu, 10 Februari 2024, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa industri pengolahan telah mencatatkan kinerja yang impresif sepanjang tahun 2023. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi bagi perekonomian, dengan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,85% pada Triwulan IV – 2023 (y-on-y) dan 0,95% secara keseluruhan dalam tahun 2023 (c-to-c). Sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 4,64% (c-to-c) pada tahun 2023.
Meskipun perekonomian dunia mengalami kontraksi akibat penurunan nilai perdagangan barang, industri pengolahan tetap tumbuh stabil, didukung oleh permintaan domestik dan global. Beberapa subsektor industri, seperti industri logam dasar, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik, industri alat angkutan, industri pengolahan tembakau, serta industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Industri logam dasar tumbuh 14,17%, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh 13,67%, industri alat angkutan tumbuh 7,63%, industri pengolahan tembakau tumbuh 4,80%, dan industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman tumbuh 4,52%. Selain itu, peningkatan penggunaan produksi dalam negeri juga terjadi, dengan belanja modal pemerintah APBN dan APBD menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 26,31% (c-to-c).
Menteri Perindustrian juga menegaskan bahwa kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023 mencapai 16,75% dan ditargetkan meningkat menjadi 17,90% pada 2024. Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Perindustrian menjalankan program-program prioritas di tahun 2024, termasuk program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada industri pengolahan kayu, makanan dan minuman, tekstil, serta kepada para pelaku industri kecil menengah. Selain itu, pembangunan industri hijau juga ditingkatkan untuk efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, serta pengembangan IKM startup berbasis teknologi.
Dengan demikian, industri pengolahan telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023, menunjukkan resiliensi dan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
Catatan: Industri pengolahan mencatat pertumbuhan tertinggi dalam kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2023, dengan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,85% pada Triwulan IV – 2023 (y-on-y) dan 0,95% secara keseluruhan dalam tahun 2023 (c-to-c). Sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 4,64% (c-to-c) pada tahun 2023.