Monitorday.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, memberikan pesan refleksi terkait Pemilu 2024. Dia menekankan bahwa Pemilu bukan semata-mata perjuangan untuk meraih kekuasaan, melainkan momen penting untuk merefleksikan nilai-nilai demokrasi yang lebih mendalam.
“Memasuki masa tenang, mari semua pihak merenung dan merefleksikan kembali bagaimana membuat Pemilu menjadi proses demokrasi yang lebih bermakna, bukan sekadar kontes politik,” ujar Haedar dalam video Tausyiah Pemilu, dilihat Senin (12/2),
Haedar menegaskan bahwa Pemilu tidak boleh hanya diartikan sebagai pertarungan antara pemenang dan yang kalah. Menurutnya, Pemilu adalah proses demokrasi yang bertujuan memilih pemimpin untuk menentukan arah bangsa.
“Pemilu 2024 adalah proses demokrasi untuk memilih para pemimpin Indonesia di lembaga eksekutif dan legislatif yang akan menentukan merah putihnya Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Haedar menyampaikan bahwa para pemimpin terpilih akan mengemban beban besar dari mandat rakyat, termasuk tugas kompleks seperti menyiapkan generasi emas 2045 dan merawat persatuan di tengah kebhinekaan.
“Pemilu bukan hanya soal memenangkan kekuasaan, tetapi juga tentang beban berat di pundak para pemimpin terpilih, seperti menyiapkan generasi emas 2045 dan merawat persatuan di tengah kebhinekaan,” katanya.
Haedar pun mengingatkan pentingnya komitmen semua pihak untuk menjaga integritas dan martabat Pemilu 2024. “Pemilu 2024 harus menjadi komitmen seluruh pihak agar berjalan luberjudil, bermartabat, aman damai, dan tetap terjaga persatuan nasional,” tandasnya.