MONITORDAY.COM – Bakal calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar menyatakan pertemuannya dengan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan ibarat restu dari bumi dan langit.
Pria yang karib disapa Cak Imin ini menceritakan bahwa pertama kali diminta oleh seorang kiai untuk berpasangan dengan Anies pada 2021. Namun, menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, saat itu jalan politik untuk bersatu dengan Anies belum terbuka.
“Ini ternyata AMIN (Anies-Muhaimin) ini langitnya baik, buminya baik. Saya ketemu perintah kiai sejak 2021, diperintah kiai di Mekkah tahun lalu, diperintah di kiai di Jawa Tengah,” kata Muhaimin di acara Forum Komunikasi (FORKOM) Relawan Anies, di Posko Nasional Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu (23/9/2023).
“Tapi kita anggap itu inventaris langit, karena kita lihat di buminya kok belum ada tanda-tanda gitu,” ujarnya melanjutkan.
Cak Imin lantas menyinggung kegagalannya berpasangan dengan bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto. Diketahui, PKB pernah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra. Bahkan, partai mendorong Muhaimin sebagai bakal RI-2.
Namun, PKB akhirnya merapat ke KPP. Lalu, Anies-Muhaimin dideklarasikan sebagai bakal capres-cawapres di Surabaya pada 2 September 2023.
“Nah saya dengan Pak Prabowo juga gitu, buminya bagus, tapi langitnya gelap. Kira-kira begitu,” kata Muhaimin.
Baginya, berpasangan dengan Anies merupakan kehendak dari para kiai dan juga situasi politik saat ini. Ia lantas mengaku optimis, keduanya bisa memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Nah kalau ingin ilmu mencocokan langit dan bumi, ikut saya. Tidak mudah mencocokan langit dan bumi. Insya Allah kita direstui langit dan direstui bumi,” ujar Cak Imin.