Siapa sangka, jengkol yang biasanya dianggap sebagai makanan rendah kelas dan berbau tidak sedap di Indonesia, malah menjadi primadona di Jepang. Inilah kisah sukses Rilo Pambudi dan Intan, pasangan suami istri asal Lampung yang berhasil mengekspor jengkol ke Negeri Sakura.
Rilo dan Intan adalah contoh nyata dari pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Mereka mengaku awalnya tidak tahu apa-apa tentang jengkol, apalagi cara mengekspornya. Namun, dengan tekad dan riset yang matang, mereka menemukan peluang emas di pasar Jepang yang ternyata menyukai jengkol.
Dalam akun instagram @komunitasbisaekspor, mereka membagikan proses kerja mereka mulai dari sortir, kemas, hingga kirim jengkol ke Jepang. Tidak hanya itu, mereka juga memberdayakan masyarakat sekitar, terutama ibu rumah tangga dan orang yang putus sekolah, untuk bekerja sebagai pengemas jengkol.
Rilo dan Intan mengatakan, kunci sukses mereka adalah menjaga kualitas produk yang dikirim. Meskipun keuntungan yang didapat tidak terlalu besar, mereka tetap puas karena mendapat banyak permintaan dan pemesanan ulang dari pembeli, bahkan untuk produk lain selain jengkol.
Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah masalah Letter of Credit, yang biasanya digunakan dalam transaksi ekspor. Namun, mereka berhasil mengatasi hal itu dengan cara ekspor tanpa modal, menggunakan strategi SOTC (step of the call) yang pernah mereka pelajari saat masih bekerja di swasta.
Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk mencoba bisnis ekspor jengkol seperti Rilo dan Intan? Atau mungkin Anda punya ide produk lain yang bisa diekspor ke luar negeri? Jika ya, silakan berbagi pengalaman Anda di kolom komentar. Terima kasih telah membaca berita ini. Sampai jumpa di berita selanjutnya. 😊