Mikel Arteta, pelatih Arsenal, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penampilan yang kurang memuaskan dari timnya dalam kekalahan mengejutkan saat bertandang ke markas Porto dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
The Gunners terpaksa menelan pil pahit dengan skor 0-1 di Estadio do Dragao pada Kamis dini hari WIB.
Sepanjang pertandingan, kedua tim terlihat mengalami kebuntuan hingga gol tunggal dari Gelano di menit 90+4 yang menghantam gawang David Raya, menjadikan gol tersebut satu-satunya yang tercipta sepanjang pertandingan.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Arteta menyoroti kurangnya agresivitas timnya, terutama dalam menyerang di sepertiga akhir lapangan.
“Kami kurang mengancam. Kami kurang agresif, terutama dengan bola di sepertiga akhir. Kami seharusnya bisa melakukan lebih baik lagi,” ujarnya.
Arteta juga menyatakan bahwa Arsenal harus tampil lebih baik di leg kedua di Emirates Stadium jika ingin melangkah ke babak selanjutnya.
“Jelas kami harus membuat permainan lebih baik lagi. Jika Anda ingin berada di perempat final, Anda harus mengalahkan lawan Anda dan inilah yang harus kami lakukan di Emirates sekarang,” tambahnya.
Meskipun mengakui kesulitan dalam menghadapi pertahanan Porto, Arteta menegaskan bahwa timnya akan belajar dari pengalaman ini dan siap untuk menanggapi dengan lebih baik di pertemuan kedua.
Selain itu, Arteta juga menyatakan kefrustrasiannya terhadap wasit, menyebut bahwa para pemainnya kesulitan memanfaatkan peluang bola mati yang biasanya mematikan, seperti yang telah mereka tunjukkan musim ini.
Dengan kekalahan ini, Arsenal harus bangkit di leg kedua untuk melanjutkan perjalanan mereka di Liga Champions. Sementara itu, Porto, meskipun memiliki rekor buruk dalam pertandingan tandang melawan klub-klub Inggris, tetap optimis dan penuh harapan dalam pertemuan selanjutnya di Inggris.
Semua mata kini tertuju pada pertandingan leg kedua di Emirates Stadium, di mana Arsenal akan berusaha keras untuk membalikkan keadaan dan melangkah ke babak perempat final Liga Champions, sesuatu yang belum mereka capai sejak 2010.