Dalam atmosfer pesta demokrasi yang sedang berlangsung, perhatian banyak orang tertuju pada dua putra politisi ternama: Didit Hediprasetyo dan Alam Ganjar. Keduanya memiliki latar belakang yang berbeda, namun sama-sama menarik perhatian publik.
Alam Ganjar, putra dari calon wakil presiden, Ganjar Pranowo, terlihat lebih aktif dalam berkampanye dibanding Didit Hediprasetyo, putra dari calon presiden, Prabowo Subianto. Meskipun begitu, gaya mereka dalam berkomunikasi terlihat sangat berbeda; Alam ceriwis dan energik, sementara Didit lebih tenang dan rendah hati.
Didit Hediprasetyo baru-baru ini menjadi sorotan ketika dia menghadiri sebuah acara di Keraton Solo dengan sikap yang sangat merendah. Sebagai seorang desainer terkenal, Didit memilih untuk duduk di barisan belakang dan mengenakan busana adat Jawa, tanpa menonjolkan diri.
Kehadirannya di acara tersebut juga memberikan gambaran tentang kedekatannya dengan budaya Jawa Tengah, yang turut dipromosikannya dalam kampanye BMW i7.
Di tengah acara, ketika Gibran Rakabuming, Wali Kota Solo, melewati barisan undangan, Didit dengan sopan berdiri untuk menyapanya. Sikapnya yang rendah hati tersebut cukup mengundang perhatian, terutama dalam konteks keluarga politik yang begitu berpengaruh.
Sebaliknya, Alam Ganjar lebih dikenal dengan keaktifannya dan keceriaannya dalam berkampanye. Meskipun memiliki latar belakang yang berbeda, keduanya memiliki tempat yang istimewa dalam dinamika politik Indonesia.
Dengan perbandingan yang begitu menarik ini, publik pun mulai membicarakan tentang perbedaan sikap dan gaya hidup antara dua putra politikus ternama ini.