Monitorday.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya pengembangan peternakan sapi sebagai langkah strategis untuk mengurangi impor daging sapi di Indonesia. Pada acara di Wellington, Selandia Baru, Kamis, Wapres Ma’ruf memaparkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memproduksi daging sapi secara mandiri dengan memanfaatkan wilayah yang luas di Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). “Kita kan punya wilayah-wilayah yang cukup besar di Sulawesi, Kalimantan, NTT. Ada padang-padang rumput yang luas, saya kira kita swasembada lah,” ujarnya.
Menurut Ma’ruf, pengembangan peternakan sapi di daerah-daerah tersebut sudah menjadi fokus otoritas terkait di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap impor daging sapi, yang telah menjadi beban ekonomi dan memengaruhi keseimbangan perdagangan.
Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) juga telah mengambil langkah konkret dengan mengembangkan proyek pembiakan sapi biru asal Belgia. Sapi biru Belgia dikenal memiliki potensi besar dalam meningkatkan produksi daging sapi karena sifat-sifat unggulnya. Melalui proyek ini, diharapkan swasembada daging sapi dapat lebih cepat terwujud.
Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah untuk mempercepat pengembangan infrastruktur dan dukungan kepada petani serta peternak. Hal ini meliputi penyediaan pakan berkualitas, perbaikan fasilitas peternakan, serta pemberian pelatihan dan bimbingan teknis kepada para peternak.
Dengan langkah-langkah tersebut, Indonesia diharapkan dapat mencapai target swasembada daging sapi dalam waktu yang lebih singkat, mengurangi ketergantungan pada impor, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak lokal.