Pernahkah Anda mengalami perasaan tidak suka terhadap seseorang? Merasa cemburu atau iri terhadap prestasi orang lain? Rasakan itu sebagai lubang-lubang di jalan hidup Anda. Seperti halnya pengendara yang berusaha menghindari lubang di jalan, kita juga harus berhati-hati agar tidak terperangkap dalam lubang kedengkian.
Lubang di jalan merupakan momok bagi pengendara, baik mereka mengendarai motor maupun mobil. Mengapa begitu? Sebab lubang-lubang ini dapat menyebabkan kendaraan kita terjebak dan merosot ke dalamnya. Dampaknya bisa bermacam-macam, mulai dari rasa kaget hingga kerusakan ban yang serius.
Jadi, apa hubungannya lubang di jalan dengan perasaan kedengkian? Lubang-lubang ini mirip dengan penyakit hati kita. Mereka dapat menghambat perjalanan menuju tujuan kita. Terutama di musim hujan, lubang-lubang ini sering tertutup oleh genangan air, sulit untuk dilihat, sama seperti kedengkian yang sering tersembunyi dalam hati kita.
Kehidupan kita bisa dibandingkan dengan berkendara di jalan. Kita mengarahkan kendaraan kita menuju tujuan tertentu, dan keridhaan Tuhan adalah tujuan kita di dunia ini. Namun, lubang-lubang kedengkian dapat menjadi rintangan yang menghalangi kita mencapai keridhaan tersebut.
Pernahkah Anda merasa telah terjerat dalam salah satu lubang kedengkian? Mungkin pernah terperangkap dalam lubang dengki terhadap seseorang. Lubang di jalan sebenarnya mirip dengan dengki. Semakin kita merasa tidak suka pada seseorang, semakin dalam dan besar rasa dengki di dalam hati kita.
Saudaraku, dengki adalah perasaan yang merugikan diri kita sendiri. Ini seperti api yang membakar diri kita sendiri dan meninggalkan kita tanpa apa-apa. Dengki hanya akan menguras energi kita dan membawa kekecewaan yang tidak bermanfaat.
Pahamilah bahwa penyakit dengki ini akan mengeringkan hati kita dan menghancurkan segala amal baik yang telah kita lakukan. Kita hanya akan merasakan kelelahan dan ketidakpuasan yang nyata.
Kita harus berhati-hati terhadap segala sesuatu yang dapat membuat kita terperangkap dalam lubang kedengkian yang merugikan. Sebagaimana kita menghindari lubang di jalan saat berkendara, begitu juga kita harus menjauhi dengki agar perjalanan hidup kita lancar menuju keridhaan Tuhan. Dengan begitu, kita dapat mencapai tujuan hidup kita tanpa terhalang oleh lubang-lubang kedengkian yang tidak berguna.
Sumber: ruangsujud.com