Connect with us

Sportechment

Soal Penjualan Motor Listrik di RI, Begini Penjelasan Yamaha

Hendi Firdaus

Published

on

Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) angkat suara terkait perkembangan rencana penjualan motor listrik di Tanah Air. Antonius Widiantoro, Assistant General Manager Marketing Public Relations YIMM, menjelaskan bahwa pihaknya belum memiliki rencana untuk menjual motor listrik di Indonesia dalam waktu dekat.

Dalam pernyataannya di Bali pada Jumat (8/3), Antonius menyatakan bahwa YIMM masih terus mengumpulkan data uji coba dan hasil riset dari motor listrik E01 yang dimulai sejak akhir 2022. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat terkait karakteristik penggunaan motor listrik di masyarakat.

“Belum ada rencana untuk menjual. Saat ini (proof of concept) sedang kita perpanjang dan kita masih terus mengumpulkan datanya, informasinya, hasil survey untuk pengembangan EV,” jelas Antonius.

Proses pengumpulan data lapangan ini meliputi berbagai aspek, seperti gaya berkendara dengan motor listrik, faktor kondisi jalan, cuaca, serta ketahanan dan durability dari bagian-bagian motor listrik tersebut.

Meskipun Antonius mengklaim bahwa motor listrik E01 mendapatkan respon positif dari masyarakat, namun YIMM tetap tidak ingin terburu-buru dalam memasarkan motor listrik di Indonesia. Perpanjangan proof of concept dilakukan untuk memastikan bahwa motor listrik yang akan dipasarkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen.

Sebelumnya, Yamaha Indonesia telah melakukan berbagai uji coba motor listrik, mulai dari Yamaha e-Vino dengan sistem swap baterai pada 2017 hingga Yamaha E01 dengan sistem charging.

Pengujian untuk Yamaha E01 telah dilakukan sejak November 2022 di empat wilayah, yakni Jakarta, Bandung, Medan, dan Bali, untuk mengetahui seberapa besar kemampuan motor listrik ini di kondisi Indonesia yang memiliki karakter alam dan cuaca yang beragam.

Dengan pendekatan yang hati-hati dan teliti, YIMM berharap dapat menyajikan produk motor listrik yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.

Dengan penundaan rencana penjualan motor listrik, YIMM menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi masyarakat Indonesia.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Monitor45 mins ago

Potensi Konflik Kepentingan, Komposisi Pansel KPK Tak Ideal

Ruang Sujud58 mins ago

8 Hal Ini Tidak Boleh Kamu Lakukan Saat Beribadah Haji

Sportechment1 hour ago

Viral Foto Dugaan Nikah Lagi, Cinta Penelope Langsung Klarifikasi

Sportechment2 hours ago

Mulai 2027 MotoGP Bakal Ubah Aturan Balapan, Ini Tujuannya

Monitor6 hours ago

Prabowo Mau Rangkul Semua Pihak, Hendropriyono: Agak Lain?

Logistik7 hours ago

ASDP On Fire di 37 Pelabuhan, Performanya Buat Merinding

Logistik7 hours ago

Bisa Apa Kemenhub di 10 Tahun Terakhir? Ini Kata Budi Karya

Sportechment10 hours ago

Semifinal Leg 2: Jamu Bali United, Persib Siapkan Kekuatan Terbaik

Sportechment13 hours ago

Deretan Taipan RI Miliki Klub Sepak Bola di Luar Negeri, Termasuk Erick Thohir

Infrastruktur13 hours ago

Triwulan I 2024, Hutama Karya Capai Kontrak Baru Senilai…

Sportechment14 hours ago

Gonjang-ganjing Rumah Tangga Jennifer Lopez dan Ben Affleck, Ada Apa?

Sportechment14 hours ago

Stafsus Presiden Grace Natalie Buka 1St World Barongsai Championships 2024

Monitor15 hours ago

Prof Rokhmin Paparkan Strategi Wujudkan Indonesia Emas 2045

Keuangan17 hours ago

Raih Laba 5,7 Triliun Tahun 2023, Berapa Dividen Yang Dibagikan BSI?

Ruang Sujud19 hours ago

Sikapi Polemik Hukum Musik, PP. Muhammadiyah Ingatkan Soal Proxy War

Monitor20 hours ago

Bantuan untuk Palestina Diblokade Israel, Apa Langkah Indonesia?

Asuransi20 hours ago

IFG Life Gandeng Banyak Perusahaan Pelat Merah, Mau Ngejar Apa?

Migas20 hours ago

Pertamina Hulu Rokan Penghasil Migas Terbesar di Indonesia, Segini Produksinya Perhari

Monitor20 hours ago

Indonesia Jadi Negara dengan Kampus Terbanyak, di Posisi Berapa?

Monitor20 hours ago

Salah Besar Pendidikan Tinggi Disebut Kebutuhan Tersier, Ini Catatan JPPI