Dalam catatan bersejarah yang terkenal, Abu Jahm bin Hudzaifah al-‘Adawi, seorang pejuang dalam peperangan Yarmuk, menceritakan pengalaman penuh pengorbanan dan kepedulian yang dialaminya di medan perang tersebut. Saat itu, Abu Jahm pergi dalam pencarian anak pamannya sambil membawa seember air, dengan niat tulus untuk memberi minum kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
Dalam hatinya, Abu Jahm berharap bisa memberikan minuman dan kesegaran wajahnya kepada anak pamannya jika masih hidup. Dalam perang yang keras itu, di tengah penuhnya medan perang dengan kehausan dan penderitaan, Abu Jahm mencari anak pamannya dengan tekun.
Akhirnya, Abu Jahm berhasil menemukan anak pamannya yang masih hidup. Dengan perasaan lega, dia menawarkan air untuk diminum. Anak pamannya merespons dengan mengiyakan permintaannya. Namun, di samping anak pamannya, ada seorang lelaki lain yang sangat kehausan dan merintih kesakitan.
Merasa terpanggil oleh panggilan hati nuraninya, anak pamannya memberi isyarat kepada Abu Jahm untuk membantu lelaki itu dengan membawa seember airnya. Ternyata, lelaki tersebut adalah Hisyam bin al-Ash, saudara kandung dari Amr bin al-Ash.
Abu Jahm dengan cepat mendekati Hisyam dan menawarkan air kepadanya. Namun, saat dia hendak membantu orang lain yang juga merintih karena kehausan, dia mendengar seruan lain yang memohon minuman. Abu Jahm kembali diarahkan oleh Hisyam untuk memberi air kepada orang tersebut.
Namun, ketika Abu Jahm sampai di tempat orang ketiga tersebut, dia dengan sedih menemukan bahwa orang itu telah meninggal dunia. Perasaan kepedulian Abu Jahm tidak berakhir di situ. Dia kembali mendatangi Hisyam, tetapi sayangnya, Hisyam juga telah meninggal dunia.
Akhirnya, Abu Jahm kembali ke anak pamannya, hanya untuk menemukan bahwa anak pamannya juga telah meninggal dunia. Kisah ini adalah contoh nyata dari pengorbanan dan kepedulian yang mendalam dalam situasi yang penuh tantangan dan penderitaan, di mana Abu Jahm berusaha untuk memberikan bantuan dan minuman kepada siapa saja yang membutuhkan, meskipun akhirnya mereka semua meninggal dunia di medan perang yang keras itu.