Monitorday.com – Pengamat politik, Adi Prayitno, menilai pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dengan Ketua Umum Partai Gerindra dan Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, merupakan kode keras NasDem untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
“Jelas kode keras NasDem merapat ke Prabowo. Tak ada bantahan apapun. Saya 100 persen haqqul yaqin soal itu,” ungkap Adi kepada wartawan, dikutip Sabtu (23/3).
Keyakinan tersebut didasarkan pada tiga hal. Pertama, dari sikap legowo Paloh yang menerima hasil Pilpres tanpa catatan apapun dan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo-Gibran. Kedua, pernyataan sejumlah elit Gerindra tentang kemungkinan partai non-pengusung paslon 2 bergabung.
“Ketiga, pertemuan antara Prabowo dan Surya Paloh semakin memperkuat kemungkinan keduanya berkolaborasi,” tambahnya.
“Ini adalah dinamika politik kita. Persaingan ketat jelang pilpres, namun setelah itu saling mendekat. Seperti Pemilu menjadi panggung sandiwara yang cepat berubah alur ceritanya. Kemarin lawan, hari ini kawan,” katanya.
Diketahui, Surya Paloh, menggelar pertemuan tertutup dengan Presiden terpilih 2024, Prabowo di NasDem Tower, Jumat (22/3). Dalam pertemuan ini, Prabowo secara terus terang memberikan penawaran dan ajakan kepada NasDem untuk bergabung dalam pemerintahan.
Paloh menyatakan ucapan Prabowo sebagai bentuk penghargaan terhadap NasDem. Namun, Paloh tidak memberikan jawaban pasti terkait sikap partai NasDem terhadap ajakan Prabowo. “Itu hanyalah penghargaan dari Pak Prabowo,” ujar Paloh.
Ketika ditanya mengenai sikap NasDem ke depan terkait kemungkinan bergabung dengan pemerintahan baru, Paloh menjawab singkat, “Kita akan lihat perkembangan ke depan. Kemungkinannya masih fifty-fifty.”
Setelah pertemuan, Prabowo dan Surya Paloh menggelar konferensi pers. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengakui selalu menawari dan mengajak pihak NasDem untuk bekerja sama. “Saya selalu menawarkan, saya selalu mengajak,” ungkapnya.